Friday, February 20, 2015

OBAT WUJUD DIRI ATAU EGO

Metode al-Ghazali dalam melakukan terapi terhadap kesombongan terdiri dari dua proses. Pertama, menumbangkan pohon kesombongan dari akarnya di dalam hati atau dengan bahasa lain, mencabut akarnya. Kedua, mencegah gejala kesombongan dengan cara-cara yang telah disebutkan diatas.

al

Proses pertama bersifat teoritis adalah upaya seseorang mengenal dirinya dan Tuhannya. Jika ia telah mengenal dirinya, maka akan tahu bahwa dirinya tidak boleh sombong, tetapi harus bersikap rendah hati. Bahkan, jika ia mengenal Tuhan, maka ia akan tahu bahwa dirinya tidak berhak sombong dan angkuh, karena itu adalah pakaian Tuhan. Lalu, agar ia mengetahui dirinya, maka cukup dengan mengetahui makna satu ayat dari al-Qur’an al-Karim, “Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani Allah menciptakannya dan menentukannya. Kemudian Dia memudahkan jalannya. Kemudian mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur. Kemudian bila Dia menghendaki dan memasukkannya ke dalam kubur. Kemudian bila Dia menghendaki Dia membangkitkannya kembali. (QS, ‘Abasa [80] : 17-21).

Maka barangsiapa yang awal kiprahnya dari ketiadaan; asal-usul penciptaannya dari setetes air mani yang hina; serta akhir perkaranya adalah bersemayam di kubur; kemudian pada Hari Kiamat Allah membangkitkannya dengan kerendahan di hadapan Tuhan untuk dihisab dari mana sumber kesombongan dan keangkuhannya? Itulah terapi ilmiah bagi akar kesombongan, sedangkan terapi praktisnya adalah ketundukan kepada Allah secara nyata. Semua makhluk harus tetap mempertahankan akhlak yang rendah hati, dan ketundukan setelah makrifat tidak akan muncul, kecuali dengan amal.
Hal-hal yang berkaitan dengan praktik kedua, yaitu mencegah kesombongan karena tujuh sebab yang telah kita sebutkan sebelumnya:

Orang yang menderita penyakit sombong dari sisi keturunannya, maka hendaklah ia mengobati hatinya dengan mengenal keturunannya yang sejati, yaitu debu. Lalu, apa alasannya sombong padahal keturunan sejatinya adalah debu.

Orang yang sombong karena keindahan jasmaninya, maka hendaklah ia melihat ke dalam batinnya, maka ia akan melihat berbagai kotoran dan noda yang dapat menjauhkannya dari kesombongan karena kecantikan lahir. Selain itu, ia akan mati dan akan menjadi tanah.

Kesombongan karena kekuatan, maka pengobatannya adalah mengetahui bahwa penyakit dapat membuatnya lebih lemah dibanding semua yang lemah. Seandainya duri masuk ke dalam kakinya, maka ia akan menjadi lemah; oleh karena itu, ia tidak pantas membanggakan kekuatannya.

Kesombongan karena kekayaannya dan harta, serta banyaknya pengikut dan pendukung adalah kesombongan yang buruk. Sebab ia berlaku sombong dengan makna yang bersifat eksternal dari jati diri manusia. Jika hartanya habis atau terbakar, maka ia kembali menjadi orang yang hina.

Sombong karena ilmu adalah penyakit yang paling berbahaya, dan pengobatannya dengan dua cara. Pertama, hendaknya kita mengetahui bahwa Allah memaklumi orang yang bodoh tetapi tidak memaklumi orang yang tahu. Jika orang yang tahu melanggar perintah Allah, maka dosa dan bahayanya lebih besar. Kedua, hendaknya kita mengetahui bahwa kesombongan hanya layak dilakukan oleh Allah. Itulah yang dapat menghilangkan kesombongan dan menibulkan sikap rendah hati. Dia harus mengingat dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan di masa lalu, sehingga ia kerdil di mata Allah.

Sombong karena wara’ dan ibadah. Kesombongan macam ini merupakan ujian besar bagi manusia. Solusinya adalah mengharuskan hatinya bersikap rendah hati kepada semua orang.

Sesungguhnya praktik utama dalam metode al-Ghazali untuk terapi kesombongan dan semua akhlak buruk dan penyakit hati adalah pembebasan diri dari akhlak yang buruk dengan mempelajari akhlak yang baik, terpuji dan bertentangan dengannya. Jika seseorang takut kepada sesuatu tertentu, maka ia dapat mengatasi ketakutannya jika ia belajar untuk mencintainya; tetapi jika ia telah mencitainya, maka ia akan terbebas dari ketakutannya.
Tidak akan masuk surga, barang siapa yang dihatinya ada kesombongan, ketakaburan walau sebesar zarrah”

ILMU TITIK

DI ANTARA BUKTI YANG MENUNJUKKAN ADANYA KEPERKASAAN ALLAH S.W.T YANG LUAR BIASA ADALAH YANG DAPAT MENGHIJAB ENGKAU DARIPADA MELIHAT KEPADA-NYA DENGAN HIJAB YANG TIDAK ADA WUJUDNYA DI SISI ALLAH S.W.T.
BAGAIMANA DISANGKA ALLAH S.W.T DAPAT DIHIJAB OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG MENZAHIRKAN SEGALA SESUATU.
BAGAIMANA MUNGKIN AKAN DIHIJAB OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG TAMPAK ZAHIR PADA SEGALA SESUATU.
BAGAIMANA AKAN MUNGKIN DIHIJAB OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG TERLIHAT DALAM TIAP SESUATU.
SESUATU BAGAIMANA AKAN DAPAT DITUTUP OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG TAMPAK PADA TIAP SEGALA SESUATU. BAGAIMANA MUNGKIN DIHIJAB OLEH PADAHAL DIA YANG ADA ZAHIR SEBELUM ADA SESUATU.
BAGAIMANA MUNGKIN DIHIJAB OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG LEBIH NYATA DARI SEGALA SESUATU.
BAGAIMANA MUNGKIN AKAN DIHIJAB OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG ESA, TIDAK ADA DI SAMPING-NYA SESUATU APA PUN.
BAGAIMANA AKAN DAPAT DIHIJAB OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG LEBIH DEKAT KEPADA KAMU DARI SEGALA SESUATU.
BAGAIMANA MUNGKIN AKAN DIHIJAB OLEH SESUATU, ANDAINYA TIDAK ADA ALLAH S.W.T NESCAYA TIDAK ADA SEGALA SESUATU.
ALANGKAH AJAIBNYA BAGAIMANA NAMPAK WUJUD DI DALAM ‘ADAM (YANG TIDAK WUJUD), ATAU BAGAIMANA DAPAT BERTAHAN SESUATU YANG ROSAK BINASA ITU DI SAMPING ZAT YANG BERSIFAT KEKAL.
Alam ini kesemuanya adalah gelap gelita sedang yang meneranginya adalah kerana nampak Wujud Allah s.w.t padanya. Pada hakikatnya alam ini tidak wujud, Allah s.w.t jua yang wujud. Tetapi apa yang terlihat kepada kita adalah alam semata-mata sedangkan Allah s.w.t yang lebih nyata menjadi terlindung daripada pandangan kita. Allah s.w.t yang menzahirkan segala sesuatu, bagaimana sesuatu itu pula menghijabkan-Nya. Allah s.w.t yang tampak nyata pada segala sesuatu, bagaimana pula Dia terlindung. Allah s.w.t adalah Maha Esa, tiada sesuatu beserta-Nya, bagaimana pula Dia dihijab oleh sesuatu yang tidak wujud di samping-Nya.
 Hati akan hanya diisi dengan iman (percaya) atau ragu-ragu. Jika Nur Ilahi menyinari hati maka mata hati akan melihat dengan iman. Seandainya pandangan mata hati  tidak bersuluhkan Nur Ilahi maka apa yang dipandangnya akan membawa keraguan dalam bentuk pertanyaan ‘bagaimana’. Pertanyaan ‘bagaimana’ itu merupakan ujian tentang Allah s.w.t. Ia boleh memberi rangsangan untuk menambahkan pengetahuan tentang Tuhan. Jika tidak dikawal ia akan mendorong kepada perbahasan yang tidak ada penyelesaian kerana bidang ilmu sangat luas, tidak mungkin habis untuk diterokai. Jika kita ikuti perbahasan ilmu, kita akan mati dahulu sebelum sempat mendapat jawapan penghabisan. Oleh itu letakkan garisan penamat kepada ilmu dan masuklah ke dalam iman. Iman menghilangkan keraguan dan tidak perlu bersandar kepada bukti dan dalil-dalil.
 Pengalaman hakikat akan menghapuskan pertanyaan ‘bagaimana’. Apabila keraguan datang, ia akan disambut dengan jawapan, “Dengan Dia aku mengenal sifat-Nya, bukan dengan sifat-Nya aku mengenal Dia. Dengan Dia aku mengenal ilmu pengetahuan, bukan dengan ilmu pengetahuan aku mengenal Dia. Dengan Dia aku mengenal makrifat bukan dengan makrifat aku mengenal Dia”.
 Apabila hati sudah diisi dengan iman pertanyaan ‘bagaimana’ akan menguatkan keinginan untuk mencungkil Rahsia Ilahi yang menyelubungi alam maya ini. Jika dia tidak mampu memahami sesuatu tentang Rahsia Ilahi itu maka dia akan tunduk dan mengakui dengan kerendahan hatinya bahawa benteng keteguhan Allah s.w.t tidak mampu dipecahkan oleh makhluk-Nya.

Friday, January 30, 2015



ATURAN SUCI
Syaikh Nazim al-Qubrusi al Haqqani an Naqshbandi
Allah menghendaki agar kita menggunakan enerji yang kita miliki untuk memuji-Nya. Seharusnya kita tidak menyia-nyiakan enerji tersebut. Hal ini sangat penting bagi setiap orang, agar eksistensinya hanya untuk Allah saja. Inilah puncak tujuan dari hidup kita. Apapun yang kita lakukan harus kita sadari, bahwa itu kita lakukan untuk menyembah-Nya dan hal tersebut menunjukan penghormatan yang besar dari diri kita kepadaNya. Kita harus membuat ALLAH berkenan. Dia-lah satu-satunya yang mempunyai kekuasaan yang mutlak dan berhak atas segala macam penyembahan, kejayaan, pujian dan penghormatan.
Hanya ALLAH
Kita harus hidup untuk Allah dan kita harus mati untuk Allah. Dengan setiap tindakan, pikiran, gerakan dan kesunyian anda harus mengingat titik ini dan selalu bersama Allah. Jika anda lepas, anda akan kehilangan Tuhan dan berakhir pada ego yang akan memberitahu, bahwa dialah tuhanmu dan anda harus patuh kepadanya. Ketika ego (merasa ada diri sendiri) masih menjadi panutan, maka seluruh kontrol akan terambil dari dirimu dan selanjutnya membuatmu menjadi hambanya (nafsumu)
Ini adalah ketentuan yang sangat penting dalam Islam agar kita tidak membiarkan begitu saja ego (rasa ada diri kita sendiri) mengendalikan diri kita ini dengan berbagai macam cara tentunya. Inilah sebabnya mengapa Rasulullah S.A.W selalu memohon kepada Tuhan agar tidak meninggalkan dirinya bersama ego (rasa ada diri sendiri), walaupun hanya sekejap . Ego akan membunuhmu dan membuat engkau akan kehilangan iman hingga ke titik nol. Jika pada saat2 demikian malaikat maut datang kepadanya, maka ia akan mati dalam keadaan tidak beriman. Inilah sebabnya mengapa terdapat perbedaan cara pada agama didalam menjalankan ibadah kepada Tuhannya. Nabi pertama diberikan sejumlah aturan untuk anak-anaknya sehingga mereka bisa mengontrol naga dari ego mereka. Seiring dengan berjalannya waktu, seorang Nabi selalu dihadirkan pada setiap kurun waktu. Semuanya datang dengan tujuan untuk membantu umat manusia agar mampu mengendalikan naga mereka, ego mereka yang menyesatkan. Mereka selalu hadir dalam rangka menyelamatkan kita.
Litrik adalah sebuah kekuatan yang mampu membunuhmu jika engkau tidak mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Tapi manusia kini telah mengetahui cara mengendalikannya. Jika kita tidak boleh mengendalikannya maka lerik boleh membunuh diri kita. Walaupun demikian kita tetap memerlukannya, karena letriik sangat membantu kehidupan se-hari2. Ego juga sangat berbahaya, tapi apabila ia berada di bawah kendali, dia akan seperti Buraq. Anda harus belajar cara untuk memanfaatkannya. Apalah artinya bagi seseorang yang mendapatkan sebuah helikopter akan tetapi tidak mengetahui bagaimana cara menerbangkannya. Bahkan jika boleh terbangpun, kita tidak tahu kemanakah kita akan pergi? Jadi akan sia-sia saja kita memilikinya. Janganlah bertanya mengapa Allah menciptakan ego buat kita. Jika ego tidak ada gunanya, sudah barang tentu Dia tidak akan menciptakannya untuk kita. Banyak makna yang dimilikinya, terbentang dari bumi ke surga . Jangan selalu bertanya mengapa!
Rasul berpesan kepada kita agar kita tidak selalu berada dalam keadaan yang sama dalam 2 hari berturut-turut. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan besok lebih baik dari sekarang. Anda harus datang mendekat dan semakin mendekat ke Hadirat Allah setiap hari. Setiap hari kita harus melakukan pendekatan ke arah tujuan kita. Kita tidak pernah mengetahui bilakah hari terakhir kita. Seseorang yang mengerti makna sesungguhnya dari ibadahnya kepada Tuhan, mengerti agamanya dan perintah2 Surgawi, adalah orang yang beruntung.
Mengapa kita mempunyai aturan suci? Aturan itu dibuat supaya kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjauhkan diri dari ego. Neraka dibuat untuk mereka yang selalu bersama dengan ego dan Surga bagi mereka yang datang mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa. Kutukan datang bagi mereka yang menjauh dari Dia, sungguh mereka sangat keras kepala. Siapa saja yang mendekatkan diri setiap hari kepada Tuhannya, akan diberkahi.

Sunday, January 18, 2015

SENTIASA BERADA DIDALAM KALIMAH TAUHID

PERJUANGAN MENEGAKKAN KEESAAN ALLAH - SENTIASA BERADA DIDALAM KALIMAH TAUHID
Tugas mengesakan Allah ( tidak aku jadikan jin dan manusia hanyalah untuk beribadat kepada ku), sehinggalah kita menemui mati ( kullunafsin za ikhotul maut)..
51.Surah Adh-Dhāriyāt (Verse 56)
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu.
3.Surah 'Āli `Imrān (Verse 185)
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya ia telah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanyalah
kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.
21.Surah Al-'Anbyā' (Verse 35)
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةًۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap diri akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu semua akan dikembalikan.
29.Surah Al-`Ankabūt (Verse 57)
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap diri (sudah tetap) akan merasai mati, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Kami (untuk menerima balasan).
Tugas sebenar kita ialah mengakui bahawa Allah itu Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang maha Esa yang ternyata pada badan diri sendiri dan kepada setiap zarah ujud alam maya pada ini..
Tugas inilah yang telah kita terima sebagai amanah yang mana tidak sanggup diterima oleh makhlok lain selain daripada kita sebagai setiap Insan.. Tugas menanggung rahsia Allah (huwal auwalu, huwal akhiru, huwaz zohiru huwal batinu) begitu murni dan menjadikan taraf kita sebagai makhlok termulia disisi Allah...
Marilah sama-sama kita jaga dan pelihara kemuliaan itu dengan memulangkan segala-gala haq (zat, sifat, nama dan perbuatan) kepada yang berhaq iaitu zat mutlak yang bernama Allah, yang dahulunya Dia(Hu) tidak bernama(Zatul Buhti) apa-apa pun kerana belum ada sebarang penzahiran(tajjali)...
Penzahirannya adalah sebagai tanda atau ayat-ayat yang menerangkan kewujudan Dia sendiri, tetapi didalam bentuk kepelbagaian sifat, nama dan perbuatan yang sudah barang tentu berada didalam keEsaannya sendiri bukan didalam bentuk ujud selain dari Dia sendiri....
Tanda wujud Allah yang tertera pada badan diri kita dianggap atau disangka sebagai sesuatu yang lain dari wujud Allah adalah membuatkan kita akan terjerumus kelembah kesyirikan yang tersembunyi(khofi) kerana tanda-tanda atau ayat-ayat ini semata-mata dizahirkan keatas badan diri kita semata-semata untuk memperkenalkan diriNya sendiri....
Jika tidak dizahirkan segala tanda dan ayat-ayat sebegini rupa ia tidak mungkin dapat dikenali dengan senyata-nyataNya seperti sekarang ini...
Untuk menyatakan kenyataanNya yang terlalu nyata ini hendaklah kita mengistiharkan perang dengan hawa nafsu kita (diri kita yang telah dianggap atau diri Allah yang disangka sebagai diri sendiri) iaitu sifat keakuan diri...
Hapuskanlah sifat keakuan diri dengan mengaku yang Allah itu Allah sehinggalah ternyata Allah itu Maha suci dari sifat kekurangan..
Tugas inilah menaikkan taraf kita dari seorang hamba kepada taraf seorang khalifah ( pemerintah iaitu sebagai ulilamri Allah untuk memerintah sebuah alam iaitu setiap badan diri sendiri)..
Tugas ini adalah menjadi kewajipan keatas setiap individu lelaki dan perempuan... Setiap seorang daripada kita tidak kira samada kita seorang lelaki atau perempuan mesti dan wajib mengesakan Allah pada segala perbuatan, nama dan sifat yang tertera kepada badan sendiri dan setiap zarah....
Wahai badan diriku dan para sahabat sekalian marilah sama-sama kita jadikan misi suci ini ( mengesakan Allah pada setiap detik dan saat -menegakkan kalimah tauhid) sebagai satu wadah perjuangan bagi melanjutkan perjuangan Rasulullah saw.. InsyaAllah.. Amin
Marilah jadikan perjuangan kita untuk menegakkan dua kalimah syahadah diatas muka bumi ini sebagai satu tugas murni melalui manamana halaman yang kita sertai...
Jauhilah perbalahan dari kepelbagaian pendapat, sama-samalah kita bermuzakarah untuk menyatukan kesemua umat diatas kemuliaan Dua kalimah syahadah ini...
Berpeganglah dengan manamana pegangan pun, tetapi jangan sampai kita mensyirikkan Allah dengan menjadikan diri kita sebagai tuhan sesembahan kita ( Allah berfirman tidakkah kamu melihat mereka-mereka yang menjadikan hawa nafsu mereka sebagai tuhan) atau mengadakan Tuhan yang lain disamping Allah..
25.Surah Al-Furqān (Verse 43)
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
Nampakkah (wahai Muhammad) keburukan keadaan orang yang menjadikan hawa nafsunya:
tuhan yang dipuja lagi ditaati? Maka dapatkah engkau menjadi pengawas yang menjaganya jangan sesat?
30.Surah Ar-Rūm (Verse 29)
بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍۖ فَمَن يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللَّهُۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ
Orang-orang yang zalim itu (tidak berfikir), bahkan menurut hawa nafsu mereka (melakukan syirik) dengan tidak berdasarkan pengetahuan. Maka tiada sesiapa yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan oleh Allah (disebabkan bawaannya sendiri), dan tiada pula bagi mereka sesiapa yang dapat menolong melepaskan mereka dari azab.
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 23)
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Dengan yang demikian, bagaimana fikiranmu (wahai Muhammad) terhadap orang yang menjadikan hawa nafsunya: tuhan yang dipatuhinya, dan ia pula
disesatkan oleh Allah kerana diketahuiNya (bahawa ia tetap kufur ingkar), dan dimeteraikan pula atas pendengarannya dan hatinya, serta diadakan lapisan penutup atas penglihatannya? Maka siapakah lagi yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya sesudah Allah (menjadikan dia berkeadaan demikian)? Oleh itu, mengapa kamu (wahai orang-orang yang
ingkar) tidak ingat dan insaf?
42.Surah Ash-Shūraá (Verse 15)
فَلِذَٰلِكَ فَادْعُۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْۖ وَقُلْ آمَنتُ بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِن كِتَابٍۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَاۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
Oleh kerana yang demikian itu, maka serulah (mereka - wahai Muhammad - kepada berugama dengan betul), serta tetap teguhlah engkau menjalankannya sebagaimana yang diperintahkan kepadamu, dan janganlah engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka; sebaliknya katakanlah: "Aku beriman kepada segala Kitab yang diturunkan oleh Allah, dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah jualah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal kami dan bagi kamu amal kamu. 
Tidaklah patut ada sebarang pertengkaran antara kami dengan kamu (kerana kebenaran telah jelas nyata). Allah akan menghimpunkan kita bersama (pada hari kiamat), dan kepadaNyalah tempat kembali semuanya (untuk dihakimi dan diberi balasan)".
Inilah yang paling penting didalam kehidupan seharian kita iaitu suci kita dari sifat keakuan diri iaitu suci dari syirik ( yang terang dan tersembunyi)..
Syirik yang tersembunyi dan ianya sentiasa melekat kepada badan diri kita sendiri selagi kita belum mengistiharkan perang dengan hawa nafsu sendiri ( sifat keakuan diri - Menyangka ujud yang ditunjukkan oleh Allah, sebagai ujudnya telah disangka sebagai ada diri sendiri)..
Perjuangan kita untuk berperang dengan nafsu sendiri inilah wajib didahulukan dari yang lain dan telah menjadi seruan utama daripada Nabi Muhammad saw kepada kita iaitu perang yang paling utama ialah berperang dengan hawa nafsu sendiri..
Hawa nafsu sendiri itu hendaklah kita mengambil faham sebagai sifat keakuan diri dimana unsur utamanya ialah berkeinginan untuk memiliki sifat yang wajib bagi Allah untuk dirinya atau dengan kata lain bersangkaan yang ujud Allah yang dinyatakan untuk memperkenalkan dirinya sebagai ada diri kita sendiri)
Wadah perjuangan kita ialah dengan menyedari dan merasai segala sifat yang wajib bagi ALLAH yang tertera keatas badan diri ( jasad dan roh) sendiri, setelah menyedari dan menyaksikan sifat yang wajib bagi Allah yang tertera pada badan diri sendiri, maka mengakulah bahawa sifat yang wajib bagi Allah yang kita sedang rasai itu adalah sifat Allah...
Jika tidak mampu membuat pengakuan gunalah kaedah selalu mengajukan soalan kepada diri " SIAPAKAH YANG ???" Dan tentukan jawapannya "ALLAH"
Dengan soalan ini kita telah melatih diri untuk mengaku yang ujud, sifat, asma' dan afa'al Allah yang sedang diperkenalkan itu, diakui sebagai ujud, sifat, asma' Allah sendiri...
Pengakuan kita yang sifat Allah itu adalah sifat Allah secara automatik sifat itu ternafi kepada badan diri sendiri dan selain dari Allah...
Wahai para mujahidin, bangunlah segera untuk memperjuangkan perjuangan suci ini dengan berperang melawan nafsu sendiri iaitu diri sendiri yang disangka ada disamping ada Allah...
Semuga perjuangan suci kita ini akan dapat membangun sebuah daulah yang mendapat barokah dua kalimah syahadah.
Sekarang ini kita belajar ilmu mengenal diri iaitu mengenal Allah, setelah sekian lama kita belajar kita pun tahulah tentang diri kita dan juga tentang Allah seperti yang dipelajari itu..
Ringkasnya seperti yang dikehendaki dan ditekankan didalam ilmu pengetahuan ini ialah Tuhan itu hanyalah Esa sahaja iaitu Allah yang mempunyai segala-gala sifat yang wajib keatas diriNya sahaja, sifat yang wajib bagi Allah itu hanya layak diletakkan dan diberikan hanya kepada Allah sahaja kerana Allah itu tidak berlaku perubahan padanya, dari dulu, sekarang dan sampai bila-bila..
Manakala maklok atau hamba pula ialah merupakan tanda-tanda kewujudan Allah yang sedang Allah perkenalkan untuk memperkenalkan dirinya sendiri, jadi setiap makhlok ini sebenarnya bersifat ia dengan sifat yang mustahil bagi Allah iaitu berlawanan dengan sifat wajib bagi Allah...
Contoh Allah bersifat dengan sifat Ada, sekalian makhlok bersifat dengan sifat tidak ada (tiada)..
Bersalahan Allah taala bagi segala yang baharu hendaklah difahamkan secara tahkik yang putus hanya Allah sahaja yang bersifat yang wajib keatas diriNya dan segala maklok bersifat dengan sifat mustahil bagi Allah... Pertentangan sifat inilah yang membuatkan Allah itu sentiasa bersifat dengan bersalahan Allah itu bagi setiap makhlok....
Maka setelah itu kita pun tahulah seperti yang kita berpegangkan ini, keadaan ini membawa makna keatas diri kita, kita sudah tahu tentang ilmu mengenal diri iaitu mengenal Allah...
Masaalah yang timbul dan amat-amat mengelirukan kita semua ialah apa yang telah kita tahu hasil dari pelajaran kita ini tidak sama dengan apa yang kita sedang hadapi sepanjang kehidupan harian kita sekarang ini...
Contohnya kita belajar pada hakikatnya, Allah sahaja yang ada, selain dari Allah tidak ada.. Apa yang kita sedang hadapi dan rasa didalam rasa perasaan kita sekarang ini ialah kita rasa kita yang ada tetapi kita tidak rasa Allah yang ada...
Dari sini timbullah berbagai kilaf dan pendapat, para 'arifibillah yang bersusur galur dari Rasulullah dapat menyelesaikan masaalah ini pada badan diri mereka sendiri dengan cara mengalami sendiri perjalanan rohani, mereka menjalani sendiri perjalanan rohani melalui badan diri mereka sendiri untuk mengetahui kebenaran ini...
Seperti yang kita telah tahu bahawa diawal tadi bahawa dalam misi Allah hendak memperkenalkan dirinya dia telah menyatakan tanda-tanda atau ayat-ayat pada diri kita ( harus ditekankan bahawa Allah mengatakan itu adalah tanda-tanda wujud Allah - bukan ujud selain dari Allah, apakah yang dimaksudkan dengan tanda itu, ialah kenyataan wujudnya sendirilah), tapi kita yang salah berpegang, Allah kata tanda wujudnya, kita kata dan kita sangka sebagai wujud kita (Apakah yang Allah katakan kepada mereka ini, Tidakkah kamu melihat mereka-mereka yang mengambil hawa nafsu mereka sebagai tuhan... Harus diperhalusi berhubung dengan apakah yang dimaksudkan dengan hawa nafsu? 
Sebenar yang dimaksudkan dengan hawa nafsu ialah kita mengguna pakai sifat yang wajib kepada Allah kepada diri kita sendiri.... Kita bersangka bahawa ujud, sifat, asma' dan sifat Allah yang diperkenalkan sebagai wujud diri kita sendiri...
Untuk membetulkan pegangan ini, Allah telah menurunkan ramai Rasul dan Nabi, dan diwarisi kepada Aulia Allah sehingga sekarang ini bagi menjaga keEsaan Allah tidak tercemar....
Jadi apabila kita merasai akan wujud diri kita sendiri ini, ada tersedia jalan untuk menyelesaikan masaalah ini, dari sinilah timbulnya Agama iaitu fahaman yang diperpegangkan oleh diri seseorang.. Agama yang diiktiraf oleh Allah hanya lah Islam sahaja iaitu sentiasa menyerah diri kepada Allah (iaitu orang-orang yang muhlisin yang tidak mampu ditentang oleh iblis, mengikut janji Allah dengan iblis)...
Terdapat banyak kaedah perjalanan bagi menyelesaikan masaalah syirik yang sentiasa dihadapi oleh masyarakat kita hari ini...
Pokoknya bagaimana kita nak menghilangkan wujud diri disamping ujud Allah, kaedahnya mengaku yang segala sifat bagi Allah hanya milik Allah sahaja, perlaksanaannya melalui badan diri masing-masing...
Contoh :-
Kita ambil sifat wujud, kita telah tahu yang sifat wujud itu sifat wajib bagi Allah, untuk memperkenalkan dirinya Allah telah memberitahu kepada kita bahawa dia telah mengadakan tanda-tanda kewujudannya pada diri kita, apakah tanda yang telah ditunjukkan itu? Iaitu ujudnya yang dizahirkan dalam bentuk rupa wujud kita... ( jangan lupa yang wujud kita itu hanyalah sebagai tanda ujud Allah),
Firman Allah:-
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 3)
إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Sesungguhnya pada langit dan bumi terdapat tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 4)
وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِن دَابَّةٍ آيَاتٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Dan pada kejadian diri kamu sendiri, serta (pada kejadian) segala binatang yang dibiakkanNya, terdapat juga tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang meyakininya.
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 5)
وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن رِّزْقٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ آيَاتٌ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Dan (pada) pertukaran malam dan siang silih berganti, dan juga (pada) rezeki yang diturunkan oleh Allah dari langit, lalu Ia hidupkan
dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya, serta (pada) peredaran angin, (semuanya itu mengandungi) tanda-tanda (yang membuktikan keesaan Allah, kekuasaanNya, kebijaksanaanNya, serta keluasan rahmatNya) bagi kaum yang mahu menggunakan akal fikiran.
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 6)
تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّۖ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَ اللَّهِ وَآيَاتِهِ يُؤْمِنُونَ
Itulah ayat-ayat penerangan Allah yang kami bacakan kepadamu (wahai Muhammad) kerana menegakkan kebenaran; maka dengan perkataan yang manakah lagi mereka hendak beriman, sesudah penerangan Allah dan tanda-tanda kekuasaanNya (mereka tidak mahu memahami dan menelitinya)?
Bangun saja dari tidur, kita sedar akan keberadaan badan diri kita ( kesedaran inilah yang selalu dikatakan barang siapa mengenal dirinya),
Setelah kita sedar akan keberadaan kita hendaklah kita mengumpulkan ilmu yang telah kita pelajari dan ketahui tadi untuk digembeling sebagai proses untuk melawan hawa nafsu kita iaitu diri kita yang disangka ada, dimana badan diri kita tidak mahu melepaskan prasangka rasa keberadaan diri kita ini, badan diri kita tetap juga nak menggunakan tanda ujud Allah ini sebagai miliknya sendiri, kuatkanlah pegangan kepada ilmu kita yang telah kita pelajari dulu dan mengakulah pada badan diri kita sendiri bahawa tanda ujud yang sedang kita rasa dan nikmati itu adalah ujud Allah yang sedang diperkenalkannya.
Apabila berjaya mengadakan pengakuan yang wujud yang Allah sedang perkenalkan itu adalah ujud Allah ( maka tertunailah sudah akan maksud kenallah akan tuhannya, beristiqomahlah sehingga kita tidak lagi kembali berpegang pada rasa wujud diri sendiri kerana itu adalah syirik yang amat tersembunyi)...
Pada masa ini kita rasa kita yang sedang mengenal Allah sebab didalam rasa dan perasaan kita, kita yang merasa akan keujudan Allah itu, masih ada dua wujud lagi iaitu ujud Allah dan wujud diri kita..
Beristiqomahlah didalam mengadakan pengakuan yang ujud yang kita sedang rasai itu ujud Allah sehingga kita dapat berpegang betul-betul dengan merasai kita yang sedang mengakui ujud Allah, didalam masa yang sama kita serapkankan akan rasa yang sedang kita rasai itu kepada Allah yang sedang merasai keujudan Allah itu, jika perlu bantulah dengan memberi soalan kepada kesedaran yang sedang kita sedar tentang ujud Allah itu, contoh siapakah yang sedang sedar akan keujudan Allah itu? Tunggulah jawapan sehingga terjawab Allah, selagi belum menemui jawapan Allah teruskanlah perjuangan murni ini, 
Setelah dapat menetap pada rasa perasaan yang sedang mengenal Allah sekarang ini adalah Allah sendiri....
Teruskanlah sehingga tidak timbul lupa lagi padanya, sentiasa ingat... Ketika ini kita sudah bukan kita lagi kerana kita sudah hilang kesadaran pada badan diri yang dianggap sebagai ada kita sendiri, yang tinggal Allah yang sedar akan keEsaannya,
Inilah keadaan dimana dikatakan barang siapa mengenal tuhannya, maka binasalah jasadnya....
Bagaimana kita nak bertuhankan kepada Allah ?
Barang siapa mengenal diri, mengenallah ia akan tuhan, Barang siapa mengenal tuhan, binasalah dirinya...
Sekarang cuba kita kembali kepada diri kita, tumpukan kepada perasaan kita tanpa memikirkan apa, cuba bawa ingat atau menyebut Allah, Allah didalam hati.
Teruskan membuat tumpuan kepada perasaan kita sendiri semakin dalam..... Sekarang cuba kita tanya kepada perasaan kita itu... Kita rasa kita ada tak? Cuba rasa keberadaan yang disangka sebagai keberadaan kita, rasa betul-betul akan keberadaan yang disangka sebagai keberadaan kita ini, kewujan diri kita.
Sekarang apa yang sedang kita rasa, rasa akan keberadaan, rasa akan kewujudan diri kita... (terapkan pengetahuan kita yang diri sebenar diri itu ialah roh bukan badan kita, roh yang sedang merasa keberadaan, bukan jasad kita yang sedang berasa keberadaan kita )..
Kita rasa keberadaan kita inilah makna, kita sedang mengenal diri kita sendiri..... Roh sedang mengenal dirinya.. Rohlah yang sedang rasa kewujudannya. 
Teruskan didalam sedang merasai keberadaan diri, tenangkan dan tumpukan kepada keberadaan diri kita tanpa memikirkan apa-apa dan cuba menyebut-nyebut akan nama Allah, sambil menyeru nama Allah didalam hati,
Setelah kita betul-betul tenang dan masih merasai keberadaan kita, perasaan kita itu masih tertumpu kepada keberadaan diri itu, tanyalah kepada perasaan kita itu, ada siapakah ini? Ikut sahaja apa sahaja jawapan yang perasaan anda jawab itu.. Sebelum perasaan yang anda sedang rasa itu sendiri menjawab Allah ketika rasa keberadaan itu, maksudnya sekarang kita sedang merasai keberadaan Allah..
Kita sedar sekarang ini kita sedang merasai keberadaan Allah, kita sendiri sedar yang kita sedang merasai keujudan Allah pada perasaan kita itu ( inilah yang dikatakan hanya Muhammad yang mengenal Allah).... Barang siapa mengenal dirinya kenallah akan tuhannya....
Nabi Muhammad saw berkata " Aku mengenal Allah dengan Allah"
Teruskanlah dengan perasaan kita yang sedang kita rasai sekarang ini, apa yang kita sedang rasa sekarang ini..
Kita sedang merasai akan keujudan Allah, kita sedang menikmati akan keujudan Allah, kita asyik dengan rasa kita sedang merasai keujudan Allah..
Panggillah, sebutlah, serulah nama Allah didalam batin anda, didalam perasaan anda sambil perasaan itu didalam keadaan merasai keujudan Allah ...
Asyik kita dengan perasaan kita sedang mengenal Allah itulah hanya Muhammad yang mengenal Allah..... ( barang siapa kenal diri (kenal Allah)...
Didalam keasyikkan kita sedang merasai keujudan Allah itu, kemukakanlah soalan kepada perasaan anda yang sedang anda rasa keujudan Allah itu, siapakah yang sedang merasai akan keujudan Allah sekarang ini?, ikut sahaja jawapan yang diberikan oleh perasaan yang sedang anda rasa sendiri itu ( apa sahaja jawapan yang anda terima )...
Jangan berhenti menyoal kepada perasaan anda yang sedang merasai keujudan Allah itu selagi jawapan Allah tidak anda terima daripadanya...
Semasa perasaan anda yang sedang rasa keujudan Allah itu menjawab Allah ( didalam keadaan Allah yang sedang merasai keujudan Allah )
Apabila anda sudah berjaya berada didalam keadaan Allah yang sedang merasai keujudan Allah ( Tiada hamba tiada tuhan hanya Ujud Esa semata-mata)..
Inilah apa yang dikatakan "ariftu robbi bi robbi" mengenal tuhan dengan tuhan"...
Dia yang Awal itu namanya Hu
Dia yang akhir itu namanya Allah
Dia yang batin itu namanya Muhammad
Dia yang zahir itu namanya Adam 
Perkara ini bukan perkara fikirkan, tetapi kita akan mengalami sendiri, bukan perkara untuk difikir-fikirkan lagi, kita yang akan mengalami sendiri, kita yang akan merasai sendiri,
Sebelum kita mengalami sendiri kita cuma tahu dari segi ilmu, apabila kita sudah mengalami sendiri, kita merasai sendiri, tiada satu kata-kata, tiada satu fikiran yang boleh mentafsirkan keadaan itu.
Nafi dan isbat pada tahap pengetahuan terbahagi kepada dua keadaan yang berbeza iaitu nafi ( iaitu mentiadakan ) dan isbat ( iaitu mengadakan )
"Tidak boleh membezakan diantara keduanya iaitu nafi dan isbat, barang siapa yang membezakan diantara keduanya maka ianya kafir"
Apabila sampai kepada praktikal, iaitu kita mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah kita pelajari, hanya dengan mengadakan pengakuan yang perbuatan, nama, sifat dan zat Allah yang sedang diperkenalkan melalui badan diri kita masing-masing dan pada sekalian alam adalah perbuatan, nama, sifat dan zat Allah sendiri...
Dengan mengaku bahawa kepada apa yang sedang kita sedar dan rasa sekarang ini( semasa melakukan tafakur) samada perbuatan, nama, sifat atau zat yang tertera, yang ternyata, yang sedang dirasai pada badan diri kita sendiri adalah perbuatan, nama, sifat dan Ujud Allah sendiri..
Dengan mengadakan pengakuan yang perbuatan, nama, sifat dan wujud yang sedang dirasai pada badan diri sendiri itu adalah perbuatan, nama, sifat dan Ujud Allah sendiri, 
Bermaksud kita telah mengisbatkan zat, sifat, nama dan perbuatan Allah kepada Allah, dengan pengakuan ini juga secara automatik kita telah menafikan zat, sifat, nama dan perbuatan Allah kepada badan diri sendiri dan kepada selain dari Allah..
Jauh beza diantara ilmu pengetahuan dengan keadaan yang sebenar....
Untuk memahami apa yang diperkatakan hendaklah kita beramal, atau kita mesti melalui pengalaman beramal sendiri, bukan sekadar tahu dan bercakap sahaja...
Tanpa mengalami sendiri kita belum lagi dapat menikmati maksud dari ilmu yang telah kita pelajari.
Makam fana' dan makam baqo' sebenarnya bila disebut adalah dua keadaan yang berbeza tatapi apabila dialami adalah satu keadaan dimana hapusnya wujud diri dan selain dari Allah kepada Ujud Allah, maksudnya yang nyata Ujud hanya Allah sahaja..
Yang fana' itu tidak pernah ada pun, ( yang difana'kan hanyalah anggapan atau sangkaan kita selama ini kepada yang telah pun selamanya fana' tetapi diadakan oleh sangkaan keakuan sendiri atau hawa nafsu kita sendiri)..
Kesedaran yang telah dapat memasuki sehingga kepada Allah yang sedang merasai Ujudnya sendiri, inilah yang diistilahkan kepada baqo', setelah keadaan ini telah dapat dicapai automatik selain daripada Allah fana' dengan sendirinya iaitu kembali seperti asalnya iaitu tidak ada ( fana')
KeEsaan Allah taala bukanlah kita memahami dengan mengambil faham bahawa hamba itu tuhan dan tuhan itu hamba.
Hamba itu adalah hamba ( yang tidak pernah wujud ) walaupun sesaat, wujudnya hamba hanya pada panggilan nama sebagai hamba untuk menerangkan akan keUjudan Allah.
Panggilan nama hamba ini sebenarnya menunjukkan Allah sedang menerangkan, Allah sedang menunjukkan, Allah sedang memperkenalkan UjudNya kepada badan diri masing-masing dan kepada keseluruhan alam, menerangkan kepada kita bahawa hamba itu sebenarnya tidak ada dan binasa selama-lamanya.
Hamba itu hanyalah panggilan nama kepada sesuatu yang tidak ada yang membawa maksud kepada hamba itu tidak pernah ada yang ada itu hanya Allah..
Ada Allah yang dinyatakan melalui hamba itu adalah sebenarnya ada Allah sendiri yang sedia adanya sendiri, bukan kerana adanya Allah itu disebabkan kerana binasanya hamba... kerana hamba itu telahpun binasa selama-lamanya.
Adanya hamba hanyalah kepada nama panggilan ( hamba ) itu hanya untuk menunjukkan perbezaan diantara Ujud zat Allah semata-mata dengan Ujud Allah yang sedang ditajallikan, Ujud Allah yang sedang diperkenalkan.... (Disini menerangkan bahawa hamba itu hakikatnya tidak ada), yang ada selama-lamanya (khodim) adalah Allah...
Adanya hamba adalah hanya pada anggapan atau sangkaan hamba itu sendiri, hamba itu sendiri yang merasa atau menyangka dirinya ada dan diadakan oleh tuhan, (sepatutnya setiap hamba merasai hamba tidak pernah ada, kerana hamba itu adalah penampakkan ayat-ayat atau tanda-tanda ujud Allah yang sedang diperkenalkan...) maksudnya Allah sedang memperkenalkan dirinya sendiri kepada dirinya sendiri....
Apabila hamba itu berasa atau menyangka dirinya ada, inilah yang menjadi masaalah besar kerana dengan anggapan atau sangkaan ini Allah telah berfirman "Tidakkah kamu melihat mereka-mereka yang mengambil hawa nafsu mereka sebagai tuhan"
Maksud firman Allah ini tidakkah kita melihat kepada mereka-mereka yang telah menganggap Ujud Allah yang sedang diperkenalkan sebagai wujud diri mereka sendiri"
Apabila kita menganggap atau menyangka Ujud Allah itu sebagai wujud kita sendiri maka dari sinilah timbulnya punca masaalah yang dihadapi...
Akan timbul masaalah bertuhankan kepada diri yang telah dianggap atau disangka ada oleh diri kita sendiri (hawa nafsu - keakuan diri),
Dari sini akan timbulnya bagaimana nak kembali bertuhankan kepada Allah, maka lahirlah hukum nafi dan isbat, timbullah fana' dan baqo'.. yang perlu dinafikan dan perlu diisbatkan....
Sebenarnya fana' itu tidak perlu difana'kan kerana sejak dari awal lagi sudah fana', baqo' juga tidak perlu dibaqo'kan kerana ianya sememangnya sudah baqo' sejak dari azali lagi...
Oleh kerana hamba yang tidak pernah ada telah salah anggap atau salah berpegang atau salah berprasangka tentang Ujud Allah yang sedang diperkenalkan (hamba menganggap atau hamba telah berpegang sebagai wujud hamba sendiri disamping Ujud Allah), 
Untuk mengembalikan kesalah anggapan atau salah sangka ini maka timbullah hukum nafi dan isbat dimana sihamba yang telah menganggap wujud dirinya disamping Ujud Allah itu wajib menafikan segala sifat yang wajib bagi Allah kepada ujud diri yang dianggap atau disangka ada oleh diri sendiri tadi dan mengisbatkan kembali segala sifat yang wajib kepada Allah itu hanya kepada Allah sendiri....
Dalam hal ini, penerangan melalui ilmu, bila disebut nafi kita wajib menolak sifat yang wajib bagi Allah kepada diri kita ( yang telah kita anggap atau disangka ada tadi), sedangkan isbat pula ialah meletakkan kembali atau mengembalikan sifat yang wajib bagi Allah hanya kepada Allah....
Melalui penerangan diatas, jika difaham secara terus, kita mesti melakukan dua perkara yang berbeza pertama nafi dan kedua isbat...
Tetapi didalam perlaksanaan kita hanya perlu melakukan satu perkara sahaja iaitu mengadakan pengakuan kepada diri (yang kita rasa ada tadi), bahawa segala sifat yang wajib bagi Allah yang ternyata pada diri yang disangka ada itu adalah sifat Allah sendiri......
Dengan pengakuan seperti ini sahaja telah terlaksana perbuatan mengisbatkan segala sifat yang wajib bagi Allah kepada Allah dan dengan sendirinya sifat yang wajib bagi Allah itu ternafi keatas diri yang dianggap atau disangka ada tadi...
Dengan mengadakan pengakuan yang sifat yang wajib bagi Allah yang tertera keatas diri yang disangka ada tadi adalah sifat Allah sendiri, secara automatik segala sifat yang wajib bagi Allah tadi ternafi kepada diri yang disangka sebagai diri sendiri..
Jika tidak mampu untuk terus membuat pengakuan maka cubalah berlatih sedikit demi sedikit dengan mengajukan soalan kepada diri yang disangka ada itu... Rasakan keberadaan diri, didalam masa yang sama ajukan soalan kepada diri itu" SIAPAKAH YANG ADA, HIDUP, TAHU, BERKUASA, BERKEHENDAK., MELIHAT, MENDENGAR, BERKATA-KATA dll ???" Dan tentukan jawapannya "ALLAH"
Tujuan memberi soalan ialah untuk memperingatkan kepada diri, kita selalu lupa untuk mengaku yang Allah itu Allah, dengan soalan dan jawapan seperti diatas secara tidak langsung berlakulah pengakuan yang Ujud, sifat, asma' dan afa'al Allah itu adalah Ujud, sifat, asma' dan Afa'al Allah, yang selama ini dianggap dan disangka sebagai wujud, sifat, asma' dan afa'al diri sendiri..
Maafkan saya jika penerangan saya ini boleh membawa kepada kekeliruan....
Untuk tidak mengelirukan, lakukan dan rasa sendiri keadaan itu, jangan buat tafsiran ini melalui akal dan fikiran sendiri...
Terjunlah kelembah perjuangan ini sendiri, setelah dirasai sendiri itulah keadaan sebenarnya yang saya maksudkan...
Lagi sekali saya memohon maaf kepada semua, semuga hampir kepada faham juga.
7.Surah Al-'A`rāf (Verse 172)
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۖ قَالُوا بَلَىٰۛ شَهِدْنَاۛ أَن تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya): "Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".
Didalam memahami firman Allah seperti ayat diatas kita perlu memahami akan maksud yang tersurat dan yang tersirat
1. Mengeluarkan anak-anak Adam dari tulang belakang mereka maksudnya didalam proses Allah ingin memperkenalkan diri dari perbendaharaannya yang tersembunyi (zatnya semata-mata), sampai kepada mertabat keempat didalam mertabat tujuh (iaitu pada alam bapa), Allah telah menyatakan dirinya didalam bentuk dan nama yang dipanggil sebagai anak Adam, lagi sekali Allah telah menerangkan kepada kita bahawa pada masa ini Allah telah pun memberi peringatan kepada anak adam itu (bahawa ada kamu itu bukanlah menunjukkan ada kamu sendiri tetapi sedarlah bahawa ada kamu itu sedang menerangkan adanya aku) didalam bentuk pertanyaan bukankah Aku ini tuhan kamu?
2. Maksud kepada soalan ini ialah fahamkah kamu bahawasanya segala sifat, nama dan perbuatan yang ternyata pada kamu itu bukan milik kamu sendiri tetapi sebenarnya segala sifat yang wajib bagi Allah yang ternyata pada kamu itu hanyalah milik AKU (Allah),
3. Maka zuriat anak Adam memahami akan keadaan ini dan mengaku akan kebenaran ini dengan jawapan bahkan engkaulah tuhan kami. Dengan membawa maksud bahawa segala sifat, nama dan perbuatan yang ternyata pada zuriat Anak Adam itu adalah milik Allah sendiri, Anak Adam ini tidak memiliki apa-apa hanya sekadar menyatakan wujudnya Allah yang dipanggil sebagai tuhan..
4. Keadaan ini berterusan sehinggalah setelah anak adam keluar dari rahim ibunya, (sebagai Insal Kamil), mereka masih lagi tidak rasa memiliki segala wujud, sifat, asma' dan afa'al Allah sebagai wujud, sifat, asma' dan afa'al sendiri sehinggalah mereka mula berakal...
Dalam perkara mengenal diri ini kita selalu menggunakan 3 ungkapan untuk menyelaraskan kefahaman mengikut tauhid yang sebenar iaitu 
1. "Awal ugama mengenal Allah" tidak dikatakan seseorang itu berugama sebelum ia berpegang dengan iman, islam, tauhid dan makrifat... Maksud seseorang yang berugama ialah mereka-mereka yang sentiasa berpegang teguh kepada 4 perkara seperti yang tersebut iaitu iman, islam, tauhid dan makrifat....
Sebelum dapat berpegang dengan ugama (iman, islam tauhid dan makrifat seperti yang dikehendaki oleh Allah dan rasulnya "sesungguhnya agama yang diterima Allah hanyalah Islam" iaitu orang-orang yang sentiasa berserah diri kepada Allah (muhlisin)...
Tidaklah akan sempurna ugama seseorang jika belum lagi mengenal Allah kerana ada ungkapan yang kita wajib memahami dengan sebenar faham iaitu "Awal ugama mengenal Allah" ungkapan ini memberi makna kepada kita sebelum kita dapat menyerahkan diri (Islam) kepada Allah, terlebih dahulu kita wajib mengenal Allah. Jika tidak mengenal Allah, bagaimana nak berserah diri secara total kepada Allah (muhlisin)..
2. Dalam hal mengenal diri, ada pula ungkapan yang kita wajib memahami dengan sebenar-benar faham iaitu "barang siapa mengenal dirinya, kenallah akan tuhanNya, barang siapa mengenal tuhannya, binasalah jasadnya"
3. Untuk kesempurnaan faham kepada mengenal tuhan kita tidak boleh tinggal kepada ungkapan "Ariftu robbi bi robbi" Aku kenal tuhanku dengan tuhan ku supaya fahaman kita tidak bercampur dengan syirik yang tersembunyi, supaya tidak terlahir didalam fahaman dan pegangan kita bahawa diri kita yang disangka ada itu yang mengenal Allah, kerana sebenarnya hanya Allah sahaja yang mengenal Allah.
Saya suka menghuraikan perkara ini kerana ketiga-tiga ungkapan diatas teramatlah perlu dan saling berhubung kait diantara satu sama lain...
Setelah dapat memahami dari segi ilmu yang sepatutnya difahami dengan sewajarnya dari bimbingan seseorang yang telah dapat menyelami segala makna ketiga-tiga ungkapan diatas melalui perjalanan kerohanian mereka...
Setiap seorang dari individu itu juga wajib menjalani perjalanan kerohanian mereka sendiri, setelah dapat menjalani perjalanan kerohanian dan dapat merasai sendiri seperti apa yang diperkatakan oleh ketiga tiga ungkapan itu secara terus tanpa ada lagi perbezaan diantara ucapan kita dengan pegangan kita..
Contoh kita kata "Laa ilaha illallah" Tiada Ada hanya Allah , kita juga betul-betul dapat merasai keadaan Tiada Nyata hanya Allah pada badan diri dan pada sekalian alam ini..
Tidaklah sesuatu kebenaran itu ternyata kebenarannya selagi badan diri kita belum lagi dapat merasai sendiri akan keadaan itu..
Kepada para sahabat semua, laluillah sendiri jalan yang lurus yang telah tersedia ada pada setiap badan diri kita sendiri dan rasailah sendiri, itu adalah sebaik-baiknya.
Selalulah ingat kepada firman Allah 
34.Surah Saba' (Verse 24)
قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِۖ قُلِ اللَّهُۖ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَىٰ هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
Bertanyalah (wahai Muhammad kepada orang-orang musyrik itu): "Siapakah yang memberi
rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?" 
Terangkanlah jawabnya: "Ialah Allah; 
dan sesungguhnya (tiap-tiap satu golongan), sama ada golongan kami ahli tauhid atau golongan kamu ahli syirik - (tidak sunyi daripada salah satu dari dua keadaan): keadaan tetapnya di atas hidayah petunjuk atau tenggelamnya dalam kesesatan yang jelas nyata".
13.Surah Ar-Ra`d (Verse 16)
قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُۚ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّاۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُۗ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْۚ قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Bertanyalah (wahai Muhammad): "Siapakah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan langit dan bumi?" 
Jawablah: "Allah". 
Bertanyalah lagi: "Kalau demikian,
patutkah kamu menjadikan benda-benda yang lain dari Allah sebagai Pelindung dan Penolong, yang tidak dapat mendatangkan sebarang manfaat bagi dirinya sendiri, dan tidak dapat menolak sesuatu bahaya?" 
Bertanyalah lagi: "Adakah sama, orang yang buta dengan orang yang celik? 
Atau adakah sama, gelap-gelita dengan terang? 
Atau adakah makhluk-makhluk yang mereka jadikan sekutu bagi Allah itu telah mencipta sesuatu seperti ciptaanNya, sehingga ciptaan-ciptaan itu menjadi kesamaran kepada mereka?" 
Katakanlah: "Allah jualah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu, dan Dia lah Yang Maha Esa, lagi Maha Kuasa".
39.Surah Az-Zumar (Verse 62)
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Allah Yang Menciptakan tiap-tiap sesuatu, dan Dia lah Yang Mentadbirkan serta menguasai segala-galanya.
Kembalilah kepada Allah dengan selalu mengajukan soalan kepada diri yang dirasakan Ada "SIAPAKAH YANG (apa yang sedang disedari sekarang ini, contoh Ada, Hidup, bercakap dll) ???" Dan tentukan jawapannya "ALLAH"
Praktiklah sehingga sampai dapat merasakan Allah sedang mencipta dan Allah sedang menjadikan dan mentadbir dan menguasai segala sesuatu...
Amalkanlah seperti yang diperkatakan mudah-mudahan diberi hidayah oleh Allah supa terhindar dari seperti apa yang difirmankan oleh Allah 
21.Surah Al-'Anbyā' (Verse 29)
وَمَن يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَٰهٌ مِّن دُونِهِ فَذَٰلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
Dan (jika ada) sesiapa di antara mereka berkata: "Sesungguhnya aku ialah tuhan selain dari Allah", maka yang berkata sedemikian itu, Kami akan membalasnya dengan (azab) neraka jahannam; demikianlah Kami membalas golongan yang zalim.
Dan dapat memahami akan firman Allah seperti dibawah dengan sebenar-benar faham yang akan diberikan oleh Allah sendiri 
20.Surah Ţāhā (Verse 14)
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
"Sesungguhnya Akulah Allah; tiada tuhan melainkan Aku; oleh itu, sembahlah akan Daku, dan dirikanlah solat untuk mengingati Daku.

Tuesday, December 23, 2014

ALIF LAM MIM

ALIF - LAM - MIM....a MASTERPIECE - Omar Abdullah

ALIF - LAM - MIM....a MASTERPIECE - Omar Abdullah
Bila kita buka A-Quran bercetak selain Surah Pembukaan Al-Fatihah ..huruf pertama Kalam Allah itu ialah ALIF - LAM - MIM. Majoriti dari kita berpendapat bahawa Pengertian Yang Sebenar huruf huruf itu hanya Allah Yang TAHU dan ini pd saya memang benar sebab Allah Yang Maha Tahu.
Namun bukanlah SATU DOSA bagi kita untuk memikirkan maksud huruf huruf itu sebab Allah memang suruh kita memikirkannya. Dan ramai juga muslim dan juga bukan muslim cuba memberi tafsiran masing masing sejak dahulu lagi. Dan mcm mcm komenlah yg boleh kita baca mengenai tafsiran tafsiran itu dan banyak juga yang memberi HUKUMAN BID'AH dan lain lain lagi ..
Barangkali ramai yang tidak sedar bahawa mereka * melambangkan * huruf ALIF LAM MIM ini ketika bersembahyang / bersolat kerana ketika meletakkan tangan didada selepas Takbiratul Ihram bukankah tapak tangan kanan kita memeluk pergelangan tangan dengan lambang ALIF LAM MIM begitu juga ketika TAHYAT...semasa membaca SYAHADAH
Dalam Ilmu Bapak Dr Bagindo Muchtar ....beliau menegaskan bahawa ALIF LAM MIM itu adalah KUNCI WASIAT ...Ibu segala kunci yang boleh membuka segala RAHSIA ....
Apakah sebenarnya rahsia huruf ALIF LAM MIM itu....???
Saya cuba cuba mentafsirkannya spt berikut ...mental exercise je...kalau sdra tak setuju...takda hal punya..
................................
Zat Allah itu pada kita ..boleh kita kategorikan kepada dua ..pertama POSITIF - Asmaul HusnaNya HADI maksudnya MEMBIMBING...kesannya disebut dalam Ilmu sebagai MAKRUF ...kedua NEGATIF ( yakni pasangan positif ) Asmaul HusnaNya MUDHIL maksudnya MENYESATKAN kesannya dalam ilmu disebut sebagai MUNGKAR ...
Firman Allah SWT :- AN NISA : 143
Siapa yang disesatkan Allah niscaya engkau ( Ya Muhammad ) tidak mendapat jalan untuk menunjukkinya.
AL-A’RAAF : 178
Siapa yang ditunjukki Allah, maka dia mendapat petunjuk dan siapa yang disesatkan Allah , maka merekalah orang yang rugi.
Bila kedua-dua kategori Zat ini SENTIASA MELIPUTI ALAM dan diri kita sebagai manusia maka KEUPAYAAN SEGALA Sifat Sifat Allah itu sentiasa ADA bersama kita ...umpama cahaya matahari sentiasa ADA..tak pernah takda...malam dimana takda cahaya matahari bukan bermakna cahaya matahari takda ..dunia berpusing...je...
Contohnya ..Zat Allah itu ada yang Asmaul HusnaNya ..YA RASHID maksudnya MAHA MENYEMBUHKAN Keupayaan Menyembuhkan ini telah DIANUGERAHKAN Allah sejak dunia ini ujud..sentiasa ADA...diluar badan kita ..dan didalam badan kita juga
Contoh lagi Allah itu KAYA dan MENGAYAKAN ..Asmaul Husna utk KAYA = Ya Ghaniyyu manakalan Asmaul husna Yang MENGAYAKAN ialah YA MUGHNIY..maksudnya Keupayaan Allah dan Iradat Allah hendak mengayakan kita itu SENTIASA ADA..sudah Tuhan sediakan untuk kita..begitulah dengan lain lain Keupayaan yang dijelaskan oleh lain lain Asmaul Husna...
Firman Allah :- AL-A’RAAF : 180

Allah mempunyai Asmaul Husna. Bermohonlah kepadaNya dengan Asmaul-Husna itu….
Itulah yang bapak Dr Bagindo Muchtar maksudkan bila berkata * apa lagi yang kamu minta pada Tuhan sedangkan apa yang kamu pinta itu telah Tuhan SEDIAKAN untuk kamu ..kejahilan dan kebodohan kamulah yang membuatkan kamu hidup susah...* ini kata kata BBM yang menggoncang kepala saya sejak lama ..dan Alhamdulillah Allah sampaikan pemahamannya..
Dalam KUANTUM FIZIK kita tahu KUDRAT ILAHI itu meruapakan ZAT MUTLAK yang merupakan GELOMBANG TENAGA YG BERGETAR disebut sebagai GELOMBANG ALAM KETUHANAN istilah sainsnya TENAGA KOSMIK....
GELOMBANG TENAGA KOSMIK ini sentiasa ada MELIPUTI sekalian Alam ..macam gelombang RTM -lah sentiasa ada diudara... kita buka TV atau tidak gelombang sentiasa ada..mcm handphone kita juga ..gelombang yg dikodkan pada nombor handphone itu sentiasa ada wp kita tak guna hp tu..
Dalam Ilmu Hakikat kita ini disebut MUHAMMAD ...Ruh Allah yang menjadi Nyawa kita disebut Nur Muhammad ..dalam IP BBM bapak menyebutnya sebagai AKU....
Dalam Ilmu utk faham disebut ada dua Muhammad yakni Muhammad Awal ( Ruhullah ) dan Muhammad Akhir yakni badan. Pada hakikatnya ada SATU dan ESA je sebab Nur Muhammad itu ( Muhd Awal ) telah MENZAHIRKAN ( Tajalli ) menjadi JASAD ( Muhd Akhir ) mcm biji sawit GHAIB menjadi pokok sawit ..mati setitik dan sebutir telur dah jadi tulang daging darah dan pelabagai anggota kita mengandungi 16 trillion sel sel ( particle )
Ruhullah itu ada DUA WAJAH..satu menghadap ke Zat Allah Yang Meliputi sekalian alam itu satu menghadap kebadan..
Wajah Ruhullah yang menghadap Ke Alam itu ( Allah ) bertindak sebagai PENERIMA atau RECEIVER manakala apa yang diterima disampaikan ke jasad kita sebut sbg TRANSMITTER....
Keseluruhannya kita katakan ZAT ALLAH YG MELIPUTI SEKALIAN ALAM itulah PEMANCAR segala KEMUNGKINAN ...dengan pelbagai KEUPAYAAN....manakala kita ini pula adalah PENERIMA atau RECEIVER..mcm radio-lah ..RTM itu sentiasa memancarkan gelombangnya..radio kat rumah tu yang menjadi penerima dan ke-nyata-an RTM itu...mcm itulah kita ini semuanya atas Sifat kita sebagai KEKASIH ALLAH...
Dalam Ilmu BBM ada dua perkara pertama disebut sebagai GERAK kedua apa yg disebut sebagai RASA yakni getaran dihujung hujung jari....
Untuk dapat GERAK dan RASA..passwordnya ialah DUA KALIMAH SYAHADAH..sebab atas Kehendak Allah ..Dua Kalimah Syahadah itu adalah password untuk mendapat gelombang Alam Lahut / Gelombang Ketuhanan / Gelombang Tenaga Kosmik ...

Maksudnya Kalimah Syahadah MENGHASILKAN Gelombang Ketuhanan / Gelombang Kosmik..disini maksudnya ialah ..dengan ada RASA Getaran Lataif ( Seni / halus / suci ) kita sebagai penerima sudah bersedia untuk MENERIMA atau CONNECT dengan pelbagai Gelombang Zat Allah spt yg dijelaskan oleh 99 Asmaul Husna itu.. yang sudah TERSEDIA diluar kita ..di alam kita ini ( Zat Allah Meliputi seluruh Alam )....
Baiklah ..tak kanlah kita mahukan kesemua 99 gelombang yang membawa pelbagai keupayaan itu ? Pada satu satu masa kita berdoa untuk sembuh ..maka SANGKA SANGKA kita atau NIAT kita ialah untuk sembuh dari sakit...Asma' Allah Yang Maha Menyembuhkan ialah YA RASHID jadi bagaimana kita nak CONNECT dengan gelombang tenaga Ya Rashid itu ?????
Caranya begini...kita TENANG dahulu..baca password dan bila RASA GETARAN dihujung jari mula TERASA kita lafazkan NIAT kita....dan kita ZIKIR Ya Rashid didalam HATI ..tumpukan kpd Tafakur kita hingga kita rasa ...Yang Wujud Hanya Allah..dalam kes radio bila kita cari stesyen dengan memutarkan knob tu dan bila radio berbunyi ikut stesyen yg kita nak ( ikut gelombang ) bermakna gelombang stesyen pemancar SUDAH SAMA atau ESA dengan gelombang diradio ,,maka berbunyilah radio itu..ini disebut sebagai RESONANSI....
Dah berbunyi radio ..apa kita nak buat..takda apa ..dengar sajalah radio itu sebab itulah hajat atau niat kita..jangan diusik lagilah knob cari stesyen itu..dlam kes tafakur mcm mana kita tahu gelombang Ketuhanan dan RESONAN dengan gelombang AKU / Diri kita ? jap lg saya jelaskan ..nak hisap rokok dulu ya ....
Oops ..saya teruskan..dalam tafakur kaedah BBM ...tanda kita dah berresonansi atau gelombang dah sama ..atau dah ESA ada dua ...pertama zikir hati tu berhenti sendiri ( tiba tiba kita sadar kita dah tak berzikir lagi ) kedua ialah RASA dihujung jari itu terasa amat kuat..maka teruskanlah tafakur hingga RASA itu reda / berkurangan dgn sendirinya....
Apa nak buat lagi setelah gelombang berresonansi...dalam tafakur kita itu ? ..mcm radio tadilah..TAKDA apa melainkan BERSERAH dan MENYERAHKAN pada Zat Allah untuk menunaikan NIAT kita itu dengan PENUH YAKIN dan jangan sekali-kali guna OTAK / FIKIRAN ..untuk menghuraikan bagaimana Allah akan sembuhkan kita umpamanya ....
YAKIN sepenuhnya Allah akan sembuhkan kita ..bagaimana Allah nak sembuhkan..bukankah Allah itu Maha Bijaksana dan Maha Penyayang..Bukankah kita ini KEKASIHNYA...
Kalau nak KAYA ..maka zikirnya YA MUGHNIY..katalah kita ni kerani je..tak munasabah boleh jadi JUTAWAN ...ini SALAH …sebab kita TAK YAKIN pada Tuhan dan kita tak berpegang bahawa pada Tuhan tidak ada YG MUSTAHIL..Tuhan nak bagi kita RM ..tak perlu nak dicetak ????mcm tu...jangan guna AKAL FIKIRAN lagi sebab akal fikiran ini memang nak berhujah je kerjanya...
Rumusan KUNCI WASIATNYA ialah : ALIF itu Allah..yakni KUN...yakni yang menganugerahkan pelbagai Gelombang Kudratullah ikut sangka sangka kita...MIM itu Muhammad yakni Sifat Allah dimana Allah ME-NYATA-KAN pelbagai Keupayaannya ( FAYAKUN - Jadi & Nyata )...ALIF itu TRANSMITTER...MIM itu RECEIVER..macm RTM ....dan Kotak TV dirumah...dan Gelombang Megahertz...ketiga-tiga mesti ada barulah ada KESAN dan HASIL pelbagai program RTM itu..begitu jugalah umpama kita manusia sebagai Tajalli Tuhan dimana Tuhan MENAMPAKKAN KEUPAYAAN 2 NYA YG AGUNG....
Itulah KUNCI WASIAT - ALIF - LAM - MIM yang saya terima pemahamannya..sebab kita ini sbg manusia BUKAN APA APA dan BUKAN SAPE SAPE ...La Maujuda Illalah ..sekian pemahaman saya ..entah betul atau tidak saya serahkan semuanya kepada Allah SWT jua ..dan saya sampaikan sebagai sandaran Allah jua dgn hati yang ikhlas seikhlasnya...demi TAFAKUR ISLAMIK yang sangat tinggi nilai ibadahnya dibulan Ramadhan yang MULIA ini. Allah Hu Akbar.
Saya yakin kita semua disini..ahli ahli laman ini SUDAH CUKUP pemahaman tentang Ilmu Hakikat dan sudah TAHU sape kita dan kaitan serta hubungan kita dgn Allah SWT. Untuk Kenal DIRI dan Kenal Allah SWT kaedahNya ialah TAFAKUR dan cara pengenalan / Makrifahnya ialah dengan RASA..dan KESADARAN ...
Carilah Kaedah TAFAKUR ISLAM yang anda suka bersesuaian dengan diri anda sendiri. Bagi saya tidak ada yang SEMUDAH - SEINDAH dan EEFEKTIF berbanding Kaedah BBM...bukan promosi ..tetapi berdasarkan kajian ilmiah saya sendiri...Ini adalah kerana selain mencapai TAUHID HAKIKI - La Maujuda Bihaqqi Illallah - Tiada Yang Wujud Hanya Allah..
Kaedah BBM ini juga WAJAR diapplikasikan dengan percubaan percubaan ( baca pengalaman ) untu kita dapat MENIKMATI kehidupan DUNIAWI dengan Bahagia,,baik dari segi kesehatan, rumahtangga mahupun kewangan atau rezeki ...semuanya TELAH DIANUGERAHKAN Allah SWT kepada kita...kerana MUHAMMAD itu adalah KEKASIH Allah....dan badan itu KEKASIH Nyawa..dan Nyawa memangnya mahu badannya HIDUP BAHAGIA dan SEJAHTERA....
Firman Allah SWT ..maka NIKMATILah olehmu DUNIA dan NEGERI AKHIRAT yang telah diAnugerahkan kepadamu ..Akhirat disini maksudnya BATIN...dan Dunia = Zahir...
Rujuk Lakaran ...Yang disebut sbg DIRI RAHSIA atau AKU atau RUH ALQUDSI atau TIFLUL MAANI atau DIRI YG SEBENARNYA DIRI itu ialah ZAT ALLAH YG MUTLAK YG MELIPUTI DIRI kita YG MEMILIKKI SEGALA SIFAT MAKNUYAHNYA atau SIFAT MAHA MAHA itu...KESAN nya pada badan manusia UMUMNYA hanyalah SIFAT MAANI yg 7 itu.
Ini adalah kerana Atas KehendakNya INSAN itu adalah AKU pada MAKAM KEHAMBAAN dan ini terjadi kerana Allah MENGHADKAN Keupayan Sifat Maknuyah itu dengan LAPISAN LAPISAN CAHAYA KETUHANAN yang disebut sebagai RUH SULTANI - RUH RUHANI dan JASMANI...bila AKU sendiri KEMUKA maka kesan kesan Maknuyah itu akan NYATA atas KehendakNya bukan Kehendak kita sebab hal ini hanya berlaku apabila kita membuangkan segala kewujudan kita dalam KESADARAN yakni IMAN dan TAUHID kita.....dalam ilmu ini disebut sebagai MAKAM KETUHANAN .....yakni MAKAM AKU kata Bapak BBM..