Sunday, August 24, 2014

SIAPA KAH AKU

Siapakah aku

Al Quran dan hadis adalah sebagai pegangan umat Islam supaya tidak tersesat dan mendapat keredaan Allah, tetapi kedudukan Al Quran dan Hadis tidak dapat menggantikan kedudukan Allah dan RasulNya.
'
Ini seharusnya jangan dilupakan kerana terdapat orang yang lebihmengutamakan Al Quran dan hadis berbanding Allah itu sendiri. Allah adalah Dzat Yang Maha Hidup, Yang Maha Menghidupi dan Yang Hadir, RasulNya juga adalah yang hidup atau sang diri (Ruh) yang juga disebut sebagai Muhammad, iaitu dzat yang terpuji. Dalam pencarian kita kepada Allah diri inilah (Muhammad) yang harus kita kenali dan jumpai dahulu, kerena diri inilahyang akan membawa seseorang itu kepada Allah. Di dalam kehidupan kita seharian  sang diri ini telah terselubung dengan pelbagai selubung, sehingga tidak dapat lagi kita melihatnya, apatah lagi untuk mengenalinya. Diri ini hanya akan dapat disaksikan apabila segala selubung itu dapat dibuang dan apabila kita (nafs) telah dapat berhubung dengan diri kita sendiri (ruh), maka akan terjadilah  gerakan dua arah dari diri kita itu. Yang pertama gerakan dari diri kita itu (ruh) kepada badan jasmani dan yang kedua gerakansang diri (ruh) menuju Tuhan Yang Maha Esa. Badan (nafs) yang dihidupi menerima daya hidup dari sang diri (Ruh), kerana sang diri telah terbebas daripada hijab atau selubung, maka sang diri akan menerima limpahan daya dari Allah. Apabila hubungan ini tidak tersekat lagi oleh hijab dan kotoran batin, maka jasad kita merupakan manifestasi dari Maha Pencipta, pada peringkat ini sang hamba benar-benar dicintai Allah. Hatinya benar-benar terserap oleh cinta sejati Maha Penciptanya.
'
Tidak ada lagibentuk (sosok) diri yang terlihatkan, bahkan ia melihat dan menemukan Allah di segala tempat, (sudah tentu termasuk dirinya sendiri). Nah,,, Sekarang cuba kita lihat pula siapa yang dikatakan “aku”. Jelas banyak orang bertanya siapa aku itu. Semasa Nabi Muhammad SAW masih hidup, maka Aku itu tampil pada diri junjungan Nabi kita itu, iaitu seorang bangsa bercirikan arab. Tetapi dapatkah Aku itu tampil kepada bangsa yang bercirikan bukan arab, seperti Melayu, Jawa, India  dan sebagainya. Kerana di dalam Al Quran Surah At Thaha 20:14: ada disebutkan: Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tiada Tuhan selain Aku, maka dirikanlah solat untuk mengingati Aku. Jadi perintah untuk mengikuti Aku ini tetap berlangsung hingga ke hari ini, walaupun Nabi Muhammad SAW  telah wafat. Waw,,,, Sebenarnya yang dimaksudkan aku adalah  Aku sebagai manifestasi AKU. Maksudnya  Aku  adalah tajali atau manifestasi  Tuhan yang ada di dalam diri manusia. Jadi Aku adalah suara hati atau hati nurani. Setiap orang pasti memiliki hati nurani, tapi bagi kebanyakan orang, hati nurani ini telah terkalahkan oleh hawa nafsu,  aduh,, sungguh malang sekali, bagi diri seumpama itu. Cuba renungkan,
semoga bermanfaat.

Saturday, August 23, 2014

TIDAK ADA YG RAHSIA TTG ALLAH

Allah sendiri sudah membuka diri kenapa kita malah merahasiakan. Kita heran juga Allah saja bersifat Zahir.. artinya nyata dan terang tidak ada yang rahasia atau dirahasiakan. Dalam al quran pun Allah ini sudah terang terangan membukakan diri bahwa Aku ini adalah Tuhan tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku. kemudian juga Allah sudah menyatakan dimana Allah berada yaitu Allah itu dekat bahkan lebih dekat dari urat leher kita. Nah sejelas ini mana sekarang yang bersifat rahasia? sama sekali tidak ada yang dirahasiakan atau ditutupi. Saya malah curiga kalau ada yang menyatakan bahwa Allah itu rahasia justru ini adalah ulah orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin menjauhkan umat islam kepada Tuhannya. Kalau Allah rahasia terus selama ini kita menyembah siapa? menyembah yang rahasia… lah bagaimana yang rahasia kok disembah … kita menyembah kepada yang jelas kepada yang terang terangan ada “kuhadapkan wajahku kepada wajah Allah yang menguasai alam semesta”.

Penguasa alam semesta ini begitu jelasnya. Bahaya jika beribadah siang malam tapi masih menganggap bahwa yang disembah rahasia. Makanya ketika beribadah pikirannya kemana mana, sholat pikirannya malah cari makan, sholat malah pikirannya nglantur bagaimana caranya mbayar hutang …. shalat yang pikirannya kemana mana karena menganggap yang disembah adalah rahasia.

Sekarang mari kita rombak pemahaman kita bahwa Allah tidak rahasia lagi, mari kita jadikan Allah berada dalam keseharian kita. Allah mendampingi kita, Allah dekat dengan kita, dan kita menyembah Allah yang jelas jelas ada..bukan sekedar dipercaya ada tapi sudah di benarkan keberadaannya atau sudak di yakini keberadaannya.

Allah tidak rahasia lagi jangan tersesat dengan pemahaman bahwa Allah rahasia, sampai kapan anda memahami bahwa Allah itu rahasia, kalau anda tetap mempertahankan bahwa Allah itu rahasia sampai mati maka shalat anda juga tidak akan bermakna sampai shalat anda yang terakhir. jangan membuat jauh diri anda dari Allah dengan mengatakan bahwa Allah itu rahasia, dan jangan menolak firman Allah bahwa Allah itu dekat dan nyata.


mungkin anda kurang percaya dengan apa yang saya sampaikan karena saya bukan kyai atau syehk tapi coba cermati tulisan tulisan saya yang berusaha saya tulis untuk membuka cakrawala keTUhanan kepada anda. anda boleh tidak percaya dengan saya namun anda jangan mengingkari bahwa Allah telah membukakan Diri kepada hambanya yang mau mendekat kepada Nya.

Dulu Bergelar Al-Amin, Setelah Menjadi Rasul, Dituduh Pendusta

Dulu Bergelar Al-Amin, Setelah Menjadi Rasul, Dituduh Pendusta

 
Pada awalnya, Baginda Rasulullah sebelum menjadi rasul, Baginda digelar Al-Amin oleh seluruh penduduk Mekah pada ketika itu. Setelah beliau diangkat menjadi Rasul, membawa kebenaran, Baginda dituduh sebagai seorang penipu, pendusta, sihir, membuat-buat cerita atau mengadakan-adakan cerita, penipu serta membawa ajaran salah dan sesat.
Cuba tuan-tuan fikir, apakah setelah menjadi Rasul, Muhammad yang pada asalnya bergelar Al-Amin itu bertukar kepada Muhammad yang lain? Bukankah Muhammad dahulu itu, adalah Muhammad yang sama jua, tetapi kenapa setelah diangkat menjadi Rasul, Muhammad yang dulunya bergelar Al-Amin, tidak lagi dipanggil Al-Amin?
Antara sebab tidak lagi dipanggil Al-Amin oleh penduduk Mekah pada masa itu, adalah kerana Muhammad membawa kebenaran. Semasa tidak membawa kebenaran, mereka menggelar Baginda Rasulullah sebagai Al-Amin, tetapi setelah bergelar Rasul, mereka tidak lagi memanggil Al-Amin sebaliknya memanggil Rasulullah dengan panggilan pendusta, penipu dan sihir.
Begitu juga dengan ahli-ahli makrifat. Setelah mereka memberi kebenaran, maka itulah sebabnya dituduh sesat dan salah! Jika kita memberi kebenaran, ajaran yang betul dan ajaran yang benar, maka di situlah akan dituduh sesat, salah dan tidak benar. Jadi fenomena inilah yang dihadapi oleh pejuang makrifat.

MATIKAN DIRI

mati kan diri itu maksud ..buang sifat mengaku AKU...iaitu mengaku kita ini yg berbuat didalam hati kita..dlm diri manusia ada nafsu..satu drp nafsu itu boleh dilihat..iaitu makan,minum,berkehendak ,tidur,berkelamin,mahu nikmat dan kesenangan..semua nafsu ini dizahirkan dgn perbuatan..tetapi nafsu yg satu lagi ini halus atau tidak kelihatan..iatu sifat mengaku AKU...nafsu yg inilah sebenarnya yg membezakan kita kufur atau syirik pada allah..kerana dia tak boleh dilakukan dgn perbuatan zahir..itulah sbb Allah suruh kita ingat dia dlm hati/kalbu setiap saat! sbb dia tak boleh dilakukan dgn sifat zahit..apabila kita ingat Allah setiap saat barulah setiap perbuatan kita ini perbuatan allah...iaitu mati sblm mati...Secara zahir semua manusia kata Allah berkuasa..Allah punya..Allah yg miliki..tetapi srbenarnya dlm hati kata tidak jika tak zikir,, atau tak ingat ALLAH..

SIAPA AKU dan BAGAIMANA MENGENAL AKU?

SIAPA AKU dan BAGAIMANA MENGENAL AKU?

Aku ialah NAMA yang menunjukkan Diri.

Diri yang mana? Diri Batin (ROH) ‘yang ada’ di dalam setiap jasad kita.

Setiap yang Batin itu bersifat GHAIB. Ghaib bererti TIDAK NAMPAK. Maka bagaimana kita bisa melihat sesuatu yang Tidak Nampak?

Untuk melihat sesuatu yang Tidak Nampak (Ghaib) maka kita perlu memasuki Alam Tidak Nampak (Alam Ghaib). Hanya yang ghaib saja boleh melihat yang ghaib dan hanya yang ghaib sahaja boleh memahami sesuatu yang ghaib.

Untuk memasuki Alam Ghaib, kita perlu melenyapkan segala Alam Zahir (alam fizikal). Maksud melenyapkan alam zahir itu ialah dengan melupakan segala sesuatu.

Melupakan segala sesuatu inilah yang dikatakan KUSYUK.

Bila kita kusyuk melupakan segala sesuatu, maka ALAM LUPA SEGALA SESUATU itulah yang dikiaskan sebagai ALAM GHAIB. Kenapa? Bila lupa kepada segala sesuatu, apa lagi yang kita ingat? apa lagi yang kita lihat? apa lagi yang kita dengar? apa lagi yang boleh kita rasa dan apa lagi yang kita boleh sentuh? Tiada! Kosong! Hilang! dan GHAIB ! Bila ghaib segala perkara ZAHIR, yang tinggal HANYA perkara BATIN. Alam Ghaib itu perkara Batin.

Alam Ghaib inilah IBARATNYA dunia “ Mati Sebelum Mati”.

Bila merasai Mati Sebelum Mati, maka Kenal-lah AKU !!

Bila Kenal AKU, apa lagi yang ingin dikenal? KELU ! DIAM !

Kenapa?

Kerana sudah berjumpa dan sudah kenal ! Bila sudah kenal, maka nak cari apa lagi? Nak cakap apa lagi? Nikmati saja... Neutral! ... Natural ! Segalanya tidak terungkap. Segalanya Neutral Kosong Sekosong-kosongnya.

Bila sudah mengenal, perkara BATIN itu juga akan turut Ghaib ! Bila ghaib alam zahir dan alam batin, maka KOSONG lah segalanya !

Kosong inilah Ghaib Yang Abadi ! Abadi Zahir dan Batin !

Di Alam Ghaib inilah segala yang Ghaib kembali kepada Ke-Ghaiban-Nya  Yang Abadi !!

Maka, untuk ke alam Ghaib... KUSYUK l

BISMILLAH ..........

 Bismillah...BA..basar@melihat, Sim..sama'@mendengar..Mim..mutakallim@ berkata2..Allah @Allah..maksudnya memdengar,melihat dan berkata kata itu ada lah Allah....


MATI SEBELUM MATI



" MATI SEBELUM MATI " bermaksud " LUPAKAN SEGALA SESUATU ATAU LUPAKAN PERIHAL MAKHLUK...Bila segalanya telah dilupakan maka yg diingat hanya ALLAH
mati kan diri itu maksud ..buang sifat mengaku AKU...iaitu mengaku kita ini yg berbuat didalam hati kita..dlm diri manusia ada nafsu..satu drp nafsu itu boleh dilihat..iaitu makan,minum,berkehendak ,tidur,berkelamin,mahu nikmat dan kesenangan..semua nafsu ini dizahirkan dgn perbuatan..tetapi nafsu yg satu lagi ini halus atau tidak kelihatan..iatu sifat mengaku AKU...nafsu yg inilah sebenarnya yg membezakan kita kufur atau syirik pada allah..kerana dia tak boleh dilakukan dgn perbuatan zahir..itulah sbb Allah suruh kita ingat dia dlm hati/kalbu setiap saat! sbb dia tak boleh dilakukan dgn sifat zahit..apabila kita ingat Allah setiap saat barulah setiap perbuatan kita ini perbuatan allah...iaitu mati sblm mati...Secara zahir semua manusia kata Allah berkuasa..Allah punya..Allah yg miliki..tetapi srbenarnya dlm hati kata tidak jika tak zikir,, atau tak ingat ALLAH..

MENEMBUS LANGIT SAP KE 7 ADA DI DOA IFTITAH DALAM SHALAT

MENEMBUS LANGIT SAP KE 7 ADA DI DOA IFTITAH DALAM SHALAT


Jika anda meriilkan langit maka jika ada di firman Allah mengenai langit terdiri 7 sap maka anda akan membayangkan seperti gedung bertingkat 7 yang setiap tingkat ada langit langit nya? apa ya seperti demikian? adakah memang kekuasaan Allah itu dibatasi oleh langit? saya yakin tidak juga, kekuasaan Allah atas alam semesta ini tidak akan dibatasi oleh apapun termasuk langit. Kekuasaan Allah tak terbatas lebih dari pada batasan batasan apapun termasuk langit bahkan sampai langit sap terakhir yaitu sap ke Tujuh.
Sekarang mampukah kita menembuh langit sap ke 7? Jelas bisa …. Rasulullah saja bisa…. kita sebagai umatnya seharusnya juga bisa. Ketika Rasulullah menerima wahyu Shalat maka beliau bisa menembus berbagai hijab hijab … kitapun di dalam shalat juga dipertemukan dengan Allah secara langsung yaitu “ku hadapkan wajahku kepada wajah Allah yang menguasai langit dan bumi” nah berarti jika ucapan ini benar maka kita bisa menembus langit sap ke 7. Kalau kita masih meyakini berada di sap ke 2 atau ke 3 atau ke 6 atau ke 7 maka berarti kita belum menghadapkan wajah kita kita kepada wajah yang menguasai alam semesta. Kita masih menghadap pada langit sap 2, 3 atau ke 6 atau ke 7…
baik agar kita paham yang dimaksud dengan langit sap ke 7 dan kenapa kita harus menembusnya, saya jelaskan sebagai berikut. ; Allah menggunakan kata langit ini sebanarnya bermakna kias, analogi ini digunakan agar kita mampu melampoi alam pemikiran tentang langit. Sebab tidak mungkin ada langit, pasti tidak ada. sebab kekuasaan Allah tak terbatas. nah penggunaan istilah langit hingga sap ke 7 ini memberikan pengertian bahwa pikiran kita dibatasi langit pertama.. kita tembus … lagi dengan bukan ini dan bukan itu… sampai langit sap ke 2 kita tembus lagi bukan ini dan bukan itu, kita tembus lagi sampai langit sap ke 3, antara langit sap ketiga dan keempat tetap saja kita mengatakan bukan ini dan bukan itu, artinya apa yang ada diantara langit sap ke 3 dan ke 4 bukan ini dan bukan itu.. karena yang kita cari memang bukan ini dan bukan itu sehingga kalau kita ketemu ini dan itu harus segara kita hilangkan dan kita harus berusaha masuk ke lapis berikutnya yaitu lapis ke 4 , antara lapis ke empat dan kelima kita juga mengatakan bukan ini dan bukan itu, kemudian lapis langit ke 5 , sekarang kita berada di lapis ke lima dan dan keenam, maka apa apa yang ada didalam lapis langit ini bukanlah yang kita cari, sebab masih ada lapis ke enam… kita pun menembus lapis ke enam itupun masih bukan yang kita cari sebab masih ada langit ke tujuh. nah kita pun berusaha menembus langit sap ketujuh.. di atas langit sap ketujuh ini sudah bukan alam lagi karena sudah tidak ada batas lagi… maka disinilah kita duduk bersimpuh di depan Allah. memuji dan bersujud. dalam keadaan ini maka sesungguhnya shalatku ibadahku hidup dan matiku untuk Allah. posisi inilah posisi seorang muslim sejati. wa ana minal muslimin

ERTI SEBENAR PUASA;;

ERTI SEBENAR PUASA;;
Puasa itu bukan sahaja menahan lapar dan dahaga. Puasa menahan lapar dan dahaga dari minum air dan makan itu, adalah puasa yang ringan dan puasa yang kecil!. Bilamana kita menerima nikmat Allah s.w.t, itulah barokah dan itulah puasa!. Mensyukuri nikmat Allah s.w.t itulah pengertian puasa menurut suluhan ilmu hakikat dan ilmu makrifat!.
Jika ikut tafsiran syariat, menahan lapar dahaga itulah yang dikatakan puasa. Tetapi apabila ditilik melalui suluhan ilmu hakikat, puasa itu, bukan sahaja perkara menahan lapar dan dahaga sahaja!. Menikmati nikmat, rahmat dan barokah Allah s.w.t, itulah puasa!. Nikmat air itulah puasa, nikmat makan itulah puasa.
Sebesar-Besar Puasa!!!!
Seringan-ringan atau sekecil-kecil puasa itu, adalah nikmat minum air dan nikmat makan nasi. Manakala seberat-berat atau sebesar puasa itu, adalah menikmati nikmat mata, telinga, mulut, gerak, melihat, dengar, akal, berpemikiran dan sebagainya....APABILA KITA TAK ADA DUIT (tak ada duit itulah puasa)...baru lah kita rasa nikmat duit...APABILA KITA SAKIT(sakit itu puasa)..barulah kita rasa nikmat sihat..APABILA KITA SUSAH(susah itu puasa) ...barulah kita nikmat senang!!!...selagi kita tak "berpuasa" selagi itulah kita tak akan dapat mensyukuri nikmat ALLAH pada kita....

menebang pokok biar dari benih

menebang pokok biar dari benih (bean), Didalam sebiji benih, memang sudah tersedia akar, batang, dahan, ranting, daun, bunga dan buah!. Kenapa tuan-tuan tidak nampak?. Cuba tuan-tuan ambil biji benih dan tolong belahkan!. Sila belah biji benih dan lihat dan lihat dan lihatlah, apakah ada nama, apakah ada nama akar, apakah ada nama batang itu, apakah ada nama dahan dan apakah ada nama……………………………..LIHAT DIGAMBAR KITA DATANG DARI proses yg sama dari yang tak bernama,tak berhuruf dan tak berjisim....siapakah yg merancang, membuat dan menzahirkan diri kita yang hebat ini!!!

Disitulah tersembunyinya nama ALLAH yang satu, Untuk itu, kenalilah diri rata-rata, moga-moga mengenal Allah nama yang nyata!.

Yang Dicabut Itu Roh (Nyawa), Kenapa Yang Lain-Lain Itu Juga Ikut Pergi?

Yang Dicabut Itu Roh (Nyawa), Kenapa Yang Lain-Lain Itu Juga Ikut Pergi?
Bilamana kita mati, yang pergi, yang terlepas, yang tercabut dan yang berpisah dari jasad itu, adalah ruh (nyawa). Bilamana yang pergi itu roh (nyawa), kenapa pula denyutan nadi, nafas, gerak jantung, perasaan, apus, napus, tanapas dan lain-lain itu juga ikut pergi bersama ruh?. Yang dicabut itu roh (nyawa), kenapa yang lain-lain itu juga ikut pergi?.

Apa besar dan apakah peranan roh, sehingga boleh membawa pergi segala sifat bersamanya?.

ALLAH PENCIPTA LANGIT DAN BUMI

ALLAH PENCIPTA LANGIT DAN BUMI....Penciptaan tidak punya wujud sendiri jika tidak diberi oleh Allah, tidak punya sifat sendiri jika tidak diberi oleh Allah, tidak punya nama sendiri jika tidak diberi oleh Allah, tidak punya perbuatan sendiri jika tidak diberi oleh Allah...

Pendik kata jika tidak diberikan oleh Allah manusia itu tidak ada..

Jadi semuanya adakah kepunyaan pemberi atau kepunyaan penerima?....

Penerima tidak akan memiliki apa-apa, jika tidak diberi oleh pemberi...

Jadi dalam perkara ini sipenerima jangan nak merampas hak pemberi..

Semua apa yang ada pada penerima kesemuanya adalah hak mutlak pemberi sendiri bukan hak milik penerima..

Mesti dikembalikan sekarang ini juga, jika tidak dikembalikan dan rasa memiliki hak pemberi sebagai hak milik sendiri, inilah membawa makna sipenerima telah menjadikan dirinya sebagai pemilik mutlak (merampas hak pemberi)....

Dengan merasakan hak pemberi sebagai hak penerima sendiri, secara tidak disedari Sipenerima telah melantik dirinya yang disangka memiliki sendiri sebagai tuhan selain dari Allah ...

Manusia dan selain dari Allah tidak ada apa-apa, semuanya adalah milik Allah sendiri...

APA ADA PADA NAMA........jalan nak mengenal

NAMA (asma...)

Kaca dan Gelas adalah DUA hal yang kelihatan di dalam kenyataan yang SATU. Gelas menyatakan hal dirinya di dalam kaca dan kaca menyatakan perihal dirinya di dalam gelas. Namun, gelas bukan kaca dan kaca bukan gelas. Kaca tetap pada diri kacanya dan gelas tetap pada diri gelasnya. Bersatu tidak bercerai tiada. Namun kedua-duanya saling nyata menyatakan di antara satu dengan yang lain di dalam kewujudan yang satu.

Nak nampak kaca selalu?

Lihat saja pada gelas, kerana pada gelas itulah kaca sentiasa menzahirkan dirinya.

Nak sentiasa lihat kaca, perlu latih 5 deria PENGAMATAN, 5 organ TINDAKAN dan 2 Pancaindera Batin fokus kepada perkara-perkara berikut :

( Deria PENGAMATAN : Dengar (Telinga), Lihat (Mata), Bau (Hidung), Rasa (Lidah) Sentuh (Kulit). ALAT TINDAKAN : Alat Tangan, Alat Kaki, Alat Mulut, Alat Kelamin, Alat Kumuh . Pancaindera BATIN : Akal (Otak), Roh (Hati).

1. NAMA :

Sentiasa tanamkan di minda bahawa meskipun apa saja Nama yang diberikan kepada gelas itu, samada namanya Gelas, Cangkir, Cawan, Kinnam, Kapa, Kappu, Kup, Chashka atau apa saja namanya, ia masih tetap bersumberkan Kaca, cuma nama kaca itu bertukar mengikut bahasa, tempat, bangsa, kebudayaan dan kaedah penggunaannya sahaja. Hakikatnya, ia masih Kaca yang sama.

Tip : Jangan tertipu pada NAMA ! Kaca wujud di sebalik pelbagai NAMA.

KENAL ITU ADALAH MAKRIFAH

Apa ada pada nama........ 
sambungan mengenal kaca..
Ada sebiji gelas kaca di hadapan kita. Yang mana dikatakan gelas dan yang manakah pula yang dikatakan kaca?

Jika yang ditunjuk itu gelas, bukankah yang tertunjuk itu juga kaca? Jika yang ditunjuk itu kaca, bukankah yang tertunjuk itu juga, gelas? Makanya, yang mana satu yang betul? Mustahil ‘objek’ yang wujud di depan mata kita itu membawa DUA diri? Kalau dua, mana duanya, sedangkan yang nyata di depan mata itu nampak SATU ‘objek’ sahaja. Jika yang nampak SATU diri, bagaimana pula kita boleh katakan ada DUA diri?

Kaca dan Gelas adalah DUA hal yang kelihatan di dalam kenyataan yang SATU. Gelas menyatakan dirinya di dalam kaca dan kaca menyatakan dirinya di dalam gelas. Namun, gelas bukan kaca dan kaca bukan gelas. Kedua-duanya saling nyata menyata di antara satu dengan lainnya.

Kaca tetap pada diri kacanya dan gelas tetap pada diri gelasnya. Bersatu tidak bercerai tiada. Namun kedua-duanya saling menyatakan di antara satu dengan yang lain di dalam wujud yang satu.

Maka yang mana GELAS ?


Gelas Tiada !

Yang ada hanyalah Nama : G E L A S

Wujud Gelas itu hanya pada NAMA (Asma’) sahaja.

Realitinya, Gelas itu Tiada !

Gelas itu hanya wujud pada NAMA sahaja. Nama yang disebut “Gelas”. Nama gelas itu pula diberi sekadar untuk menunjukkan perihal objek yang hendak diperkatakan. Jika tiada bernama, maka bagaimana hendak merujuk kepada objek yang hendak diperkatakan itu? Bagaimana boleh mengenal tanpa Nama?

Jika dibuang segala Nama yang SATU maka akan terhijablah penzahiran Nama-Nama yang BANYAK.

Bila terhijab, maka sesuatu itu akan menjadi tidak bernama. Yang tidak ber-NAMA itulah 'Hakikat Diri' yang menzahirkan setiap NAMA.

Setiap SATU Nama yang dinamakan pada sesuatu itulah nama-nama ke 100 dari 99 nama yang dizahirkan ke atas hakikat Pemilik Nama itu!

100 itu kelihatannya banyak, namun tanpa angka 1, dua kosong (00) dibelakang angka 1 itu tidak memberikan sebarang makna, walapun angka kosong itu banyak (000,000,000), jika tanpa 1-Nya, 0 itu tidak bermakna. Namun, 1 yang tunggal itu perlu kepada angka kosong itu untuk menzahirkan BANYAK diriNya. Tanpa angka kosong (0), 10, 100, 1,000, 100,000, 1,000,000 tidak dapat dikenali.

Tanpa '0' hanya '1' yang nyata. Tanpa '1' akan KOSONG lah segalanya. Bila KOSONG segalanya, apa lagi yang tinggal?

Tinggallah KOSONG yang SATU itu jua !

PANDANG SESUATU SEBUT ALLAH...

!“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” (QS Ath Thalaq [65]: 12 )" ..."kepunyaan Allah lah apa yang dilangit dan dibumi...Annisa 132".. Didalam kehidupan kita seharian seharian, apabila kita dah kenal sifulan bin sifulan ..selalu nya kita tahu dimana rumahnya dan keretanya!!..yang mana apabila kita lihat sahaja kereta atau rumahnya secara otomatik, kita sebut nama nya sifulan bin Sifulan..Kenapa???..sebab kereta dan rumah itu miliknya...TETAPI KENAPA.. DALAM MASA YANG SAMA KITA TAK BOLEH MENYEBUT SECARA OTOMATIK, PEMILIK SESUATU YG HAK DIALAM INI (PENCIPTANYA ALLAH), APABILA KITA MELIHAT SESUATU (pokok, rumah, gunung, lautan ,langit etc.etc.etc..)...sepatutnya kita harus dan mesti sebut dlm hati ALLAH (pemiliknya). apabila kita lihat pokok,rumah,langit, bumi ,etc,etc..INILAH YANG DIKATAKAN "ZIKIR"(ingat allah).......Justeru itu dalam suluhan ilmu makrifat ..apabila kita tak sebut dalam hati pemilik yg hak (Allah)..kita berada dalam batil dan syirik!!!

ZIKIR NAFAS ..(YANG KITA AKTIFKAN ada lah KESADARAN KEPADA ALLAH)

ZIKIR NAFAS ..(YANG KITA AKTIFKAN ada lah KESADARAN KEPADA ALLAH)
Jika yang berzikir itu kesadaran kepada Allah , maka baik jasad, jiwa dan roh semuanya akan ikut berzikir,

surah Al-Ahzab ayat 35, maksudnya:
“Golongan lelaki dan wanita yang banyak berzikir kepada Allah, Allah janjikan bagi mereka keampunan serta ganjaran yang besar.”

“Orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Surah 3: Al Imran Ayat 191)

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.”
( Surah 33: Al Ahzab Ayat 21 )

Selawat Yang Agung- AMALAN UNTUK MENCAPAI KESUCIAN HATI Selawat Azimiah

Selawat Yang Agung- AMALAN UNTUK MENCAPAI KESUCIAN HATI
Selawat Azimiah

اَللّهُمَّ اِنِّيْ أَسْاَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِي مَلأ أَرْكانَ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَاْمَتْ بِهِ عَوَاْلِمُ اللهِ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّىَ عَلَى مَوْلانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ وَعَلَى آلِ نَبِيِّ اللهِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاْتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلاةً دَاْئِمَةً بِدَوَاْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَا مَوْلانَا يَا مُحَمَّدُ يَا ذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِىْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقَظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَارَبِّ رُوْحًا لِذَاْتِىْ مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِى الدُّنْيَا قَبْلَ الأخِرَةِ يَا عَظِيْمُ

Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepadaMu dengan Nur Wajah Allah yang Maha Besar, yang memenuhi segala penjuru ‘Arasy Allah Yang Besar, dan dengannya berdiri seluruh alam Allah yang Agung. Moga Engkau berselawat ke atas penghulu kami Muhammad S.A.W yang mempunyai martabat yang agung dan ke atas keluarga Nabi Allah Yang Besar, dengan kadar kebesaran Zat Allah Yang Maha Besar, pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah Yag Maha Besar, dengan selawat yang berkekalan sebagaimana kekalnya Allah Yang Maha Besar, Penghormatan bagi Engkau wahai tuan kami, wahai Muhammad, wahai yang mempunyai akhlak yang besar (indah). Salam kesejahteraan daripadaMu ke atas keluarganya seperti yang demikian itu juga. Himpunkanlah di antara aku dan dia (Nabi Muhammad S.A.W ) sebagaimana Engkau menghimpunkan antara roh dan jasad, zahir dan batin sama ada ketika sedar atau tidur. Jadikanlah dia (Nabi Muhammad S.A.W ) wahai Tuhanku, roh bagi zatku daripada sekalian wajah (keadaan) di dalam dunia ini sebelum hari akhirat, wahai Allah yang Maha Besar.

GURU MAKRIFAH KU


Tokoh ulama ini adalah Tuan Guru Tasawuf mutaakhir -KG KUALA KEPIS

January 9, 2011 at 9:59pm
Tuesday, February 21, 2006
Haji Ahmad Kepis <p>(1926-2003)</p>
 162671_498567992578_1818021_n.jpg

Latar Belakang

Tokoh ulama ini adalah Tuan Guru Tasawuf mutaakhir yang penyusun kenali dan pernah menziarahinya dalam awal 1990an ketika kami merancang menubuhkan pusat pengajian ala pondok di Kampung Bayai, Serting Ulu. Dalam pertemuan di rumahnya di Kampung Kuala Rembang Panas yang ditemani sahabat bernama Saudara Ghazali Khamis, Tuan Guru ini menyarankan supaya penyusun menghubungi pihak agama Negeri terlebih dahulu bagi mendapatkan kebenaran. Kami sebelumnya berhasrat untuk memujuk beliau menjadi penasihat pusat tersebut tetapi kerana tidak bersetuju dengan seranan beliau, penyusun telah melahirkan protes kerana pada pandangan kami ianya lebih akan mengundang banyak karenah. Tuan Guru itu telah menepuk-nepuk peha kanan penyusun seolah-olah bersetuju atau sebaliknya.
Apabila dikhabarkan Tuan Haji Ahmad ini telah meninggal dunia, penyusun merasakan jasa dan sifat kewarakan beliau tidak mudah dilupakan oleh sesiapa sahaja yang mengenali batang tubuh Tuan Guru ini. Jesteru itu, amat wajar sekali riwayat hidupnya dirakamkan untuk pengetahuan generasi akan datang.
Allahyarham selalu disebut-sebut orang khasnya di Daerah Kuala Pilah sebagai guru tasawuf dan sholeh. Masa hayatnya, Tuan Guru ini biasa mengajar kitab tasawuf di masjid atau surau-surau di negeri ini. Walau bagaimanapun, pengajian di rumah beliau lebih ramai dikunjungi penuntut-penuntut berbagai lapisan masyarakat dari luar kampungnya. Mereka ada dari kalangan ahli profesional, bekas pegawai tinggi dan sehinggalah kepada anak-anak muda yang masih gila bermotorsikal. Namun, sebahagian besar penduduk kampung kurang berminat pula untuk bersila mendengar kuliah tokoh ini. Mungkin cara pengajaran dan membuka kitab tasawuf ini dianggap memberatkan bagi mereka yang tidak berminat.
Nama penuhnya ialah Lebai Ahmad @ Lebai Muhamad bin Haji Lasim. Beliau dilahirkan di kampung ini pada tanggal 7 Disember 1926. Nombor kad pengenalannya ialah 1641332 ( 261207-05-5099) beralamat di No. 6, Kg Kuala Rembang Panas, Juasseh, Kuala Pilah. Panggilan biasa Tuan Guru Haji Ahmad Kepis disebabkan beliau pernah bertugas sebagai imam Masjid Kuala Kepis. Bapanya berasal dari Kampung Tengah, Seri Menanti dan berkahwin dengan Lasam binti Deli penduduk kampung ini.
Pendidikan
Menurut isterinya , Haji Ahmad mula belajar agama di pondok Haji Abdul Majid Abdul Karim ( kemudian menjadi mertua) beberapa bulan sebelum pergi Ke Kelantan dengan abangnya bernama Haji Abdul Rashid ( meninggal dunia di Jemapoh). Di Kelantan mereka mengaji di Pondok Pasir Tumbuh untuk beberapa tahun sehinggalah pecah Perang Dunia Kedua. Dalam tempoh perang itu mereka telah balik kampung menaiki keretapi tetapi malangnya, ketika di kampung beliau telah dipaksa berkerja membuat lapangan terbang tentera Jepun di Ladang Juasseh.
Selepas perang, Haji Ahmad pergi pula mengaji agama di Paya Rumput, Melaka. Tarikh tepat dan lokasi pengajian beliau tidak diketahui oleh isterinya. Tetapi di Melaka inilah Haji Ahmad mendapat ijazah mengaji tarekat. Beliau dikatakan mengamalkan berbagai aliran tarekat seperti Tarekat Ahmadiah dan Satariah. Kemudian, beliau bersama abangnya keluar merantau lagi menimba ilmu agama. Kali ini di Pendang, Kedah. Mereka difahamkan memondok di dua tempat semasa di Kedah. Dalam tempoh 3 tahun itu, mereka terpaksalah mengambil upah di musim menuai padi untuk menampung sara hidup.
Berkahwin
Dijangkakan beliau berkahwin semasa masih mengaji di Kedah kerana Haji Ahmad pernah membawa isterinya berjumpa ( menyembah- istilah orang negeri) Tuan Guru di Kedah selepas mereka diijab-kabulkan. Waktu itu usia Haji Ahmad ialah 20 tahun. Mereka dikatakan lewat mendapat cahaya mata dan hampir 10 tahun berkahwin barulah dianugerahkan anak. Isterinya bernama Jariah binti Talib dan mereka memperolehi dua pasang cahaya mata. Apabila isterinya meninggal dunia dalam tahun 1965, beliau terpaksalah menjaga anak-anaknya sendiri.
Dalam tahun 1968, Haji Ahmad dijodohkan pula dengan anak kedua bekas Tuan Gurunya iaitu Haji Abdul Majid Haji Abdul Karim. Isteri keduanya ini ialah Hajjah Salma binti Abdul Majid berusia 29 tahun ketika itu. Hampir empat tahun isteri keduanya menetap di rumah isteri pertama Haji Ahmad sambil menjaga anak-anak tirinya. Setelah dipujuk maka Haji Ahmad bersetuju untuk membina rumah baru di tanah mertuanya iaitu tapak rumah sekarang dalam tahun 1971. Melalui perkongsian hidup dengan anak Tuan Gurunya ini, mereka dianugerah sepasang cahaya mata.
Mengajar
Haji Ahmad pernah mengajar di Sekolah Rendah Sungai Dua Besar dan paling terakhir di Sekolah Rendah Sungai Dua Kecil dalam Daerah Kuala Pilah bersara wajib dalam tahun 1982. Hanya selepas bersara barulah beliau aktif mengajar ilmu tasawuf bermula di rumah-rumah orang yang berminat untuk belajar di Kampung Lubuk Kitan, Juasseh. Walau bagaimanapun, selepas motorsikalnya kehabisan minyak sewaktu keluar mengajar malam dan terpaksalah beliau mengheret motorsikalnya balik ke rumah dan pernah juga tersesat di Felda Bukit Jalur. Haji Ahmad semacam serik keluar mengajar selepas itu dan menyarankan sesiapa yang berminat untuk mengaji supaya datang sendiri ke rumahnya.
Akhirnya rumah beliau telah menjadi tumpuan orang ramai untuk mengaji ilmu tasawuf. Permintaan orang ramai dari beberapa buah masjid dan surau juga mendadak naik. Beliau hanya sanggup menunaikan hajat orang jika ada kenderaan menghantarnya ke tempat-tempat tersebut. Di rumahnya bilangan penuntut semakin ramai dan memaksa beliau membesarkan ruang tamu rumahnya dan membina bilik air tambahan di luar rumah. Kebanyakan yang hadir mengaji ialah orang-orang luar kampung terdiri dari pesara-pesara, wanita dan anak-anak muda yang dahagakan ilmu agama. Ada kalangan mereka datang dari jauh seperti dari Johor, Selangor atau Kuala Lumpur.
Kitab Pengajian
Sebagaimana yang telah dimaklumkan, Allahyarham Haji Ahmad lebih menumpukan mengajar ilmu tasawuf. Kitab-kitab yang sering dibawanya ialah Kitab Darul Napis dan Al Hikam. Guru yang mengajar kitab tasawuf adalah kurang lantaran ianya memerlukan kesungguhan atau guru itu sebagai cermin ilmu. Pastinya penuntut yang berminat mendalami ilmu tasawuf itu sendiri akan menjadikan gurunya 'role model' mereka.
Dalam kitab Wasiat Imam Ghazali – Minhajul Abidin, menyatakan ilmu tasawuf adalah ibadah batin. Jika ibadah seperti sholat, zakat, naik haji dan lain-lainnya dianggap ibadah lahir maka yang batinnya seperti ikhlas, bertawakkal, menjauhi sifat keji seperti takabbur, ujub, riya', buruk sangka dan sebagainya. Pada hakikatnya, tiada manusia yang besar kerana kebesaran atau baiknya seseorang akan diketahui jika saat ajalnya kelak husnul khatimah, tetapi jika suul khatimah penyudahnya maka mereka adalah terlalu kecil dan hina sekali. Kerana itulah ibadah batin seperti mengaji tasawuf ini penting.
Penyusun mengira Tuan Guru ini telah memahami sikap masyarakat sekampungnya bila tidak berminat mengikuti kuliah-kuliah beliau dan bersikap acuh tak acuh dalam mempelajari agama. Yang baik kepada mereka diterima tetapi yang menyusahkan pada kebiasaan mereka akan ditolak walaupun itu tuntutan agama. Disebabkan jadual kuliah di rumahnya agak padat maka kerap pula beliau tidak dapat menghadiri aktiviti penduduk kampung. Keutamaan mengajar ilmu dan kurang menyertai aktiviti orang kampung ini mungkin menambah prasangka masyarakat sediada. Ekoran dari itu, wujudlah salah faham dan membawa kepada kunjungan pihak tertentu menyiasat latar belakang Tuan Guru ini. Ada tekanan supaya Haji Ahmad menghentikan kuliahnya dan mendakwa tahap pengajarannya tidak sesuai untuk orang awam. Media cetak juga pernah mengisytiharkan 'pembawaan' Tuan Guru ini telah disenaraikan hitamkan. Oleh kerana ada tekanan, beliau pernah menghantar surat perletakan jawatan sebagai imam masjid sebanyak dua kali dalam tahun 1993 dan surat bertarikh 20 September 1995.
Jadual Kelas
Kelas pengajian di rumah beliau seperti berikut:
Hari Ahad - Terbuka untuk umum. Bermula jam 8.00 pagi hingga 10.00 pagi.
Hari Selasa - Terbuka untuk umum. Bermula selepas sholat magrib.
Hari Rabu - Khas untuk wanita. Bermula jam 8.00 pagi hingga 10.00 pagi.
Hari Jumaat - Pengajian untuk anak-anak muda. Lebih 30 orang yang hadir.
Keperibadian
Allahyarham disifatkan sebagai seorang yang berbudi bahasa, lemah lembut dan bersifat kasih sayang. Beliau tidak pernah bercakap kasar dan merotan anak-anaknya. Sebahagian besar masa hayatnya ditumpukan kepada membuat amal ibadah. Bibirnya basah dengan zikirullah dan sering bertahajud. Sehinggakan bila kakinya membengkak sebelum meninggal dunia, isterinya menyangkakan kaki suaminya bengkak kerana terlampau banyak bersholat malam. Jiwanya bersih dan tiada jiwa pendendam, miskipun ada yang memandang serong kepada beliau.
Haji Ahmad menunaikan fardhu haji kali pertama bersama isterinya dalam tahun 1973 ketika masih menggunakan kapal laut. Selepas itu keraplah beliau ke sana dengan anak menantunya dalam tahun 1982, 1989 dan terakhir pada 1996.
Hari-Hari Akhir
Bengkak kaki kanannya mungkin menjadi penyebab. Beliau terpaksa diusung ke Hospital Kuala Lumpur dan menerima pembedahan. Agak lama juga Allahyarham menderita sakit ini dan dalam tempoh itu juga beliau dipilih sebagai Tokoh Maal Hijrah Peringkat Daerah Kuala Pilah bagi tahun 2003. Beliau sempat menghadiri majlis pengiktirafan itu dengan keadaan kakinya masih belum sembuh. Pandangan serong terhadap beliau sebelum ini mungkin sudah dilupakan. Tidak beberapa lama selepas itu, beliau kembali dimasukkan ke Hospital Kuala Pilah. Di sanalah, Tuan Guru ini menghembuskan nafas terakhirnya di sisi isteri tercinta. Lidahnya sentiasa basah dengan zikirullah. Pergilah lagi seorang tuan guru dari Tanah Daerah Mengandung Kuala Pilah dengan tenang dan akan sentiasa dikenang. Di sijil kematiannya tercatat tarikh beliau meninggal dunia pada jam 5.15 pagi pada 26 Januari 2003 ( usia 76 tahun) kerana sakit " Non Hodgrin Lymphome With Neutropemia Sepsis".
Di sini penyusun paparkan juga beberapa perkhabaran tentang kelebihan Tuan Guru ini semasa hayatnya. Bahawa ilmu Allah itu terlalu besar dan tidak menghalang pula bagiNya untuk memberi kepada sesiapa yang dikehendaki.
  1. Kerap jamaah haji yang mengenali beliau terserempak batang tubuhnya di beberapa tempat di tanah suci Mekah. Apabila balik ke tanahair dan ditanyakan kepadanya tentang pertemuan itu, beliau mengiakan pula.
  2. Allahyarham pernah memberitahu isterinya, dia ada tempat lain selepas kematiannya.
  3. Pernah bercakap-cakap di kubur apabila menziarahi kubur anak muridnya di Kampung Keru, Padang Lebar, Kuala Pilah. Anak muridnya bernama Salleh. Bila ditanya dengan siapa beliau bercakap, dia menjawab bahawa dia berbual dengan Salleh.
  4. Selepas menguruskan pengkebumian seorang penduduk kampungnya, beliau mengambil kayu dan memacakkannya di suatu tempat. Inilah tapak kuburnya nanti dan mewasiatkan disemadikan di situ.
  5. Sewaktu terlantar di wad Hospital Kuala Pilah, beliau meminta jururawat bertugas membuka pintu bilik wadnya. Dia berkata, ramai tetamu akan melawatnya. Bila ditanya siapa yang akan datang, katanya para nabi dan wali-wali.
  6. Ketika anak-anak muridnya membetulkan papan liang lahatnya, ada kalangan mereka melihat jenazah Tuan Gurunya telah tiada.
  7. Ada seorang anak muda yang selalu mengikuti kuliahnya telah bermimpi, Haji Ahmad duduk di kerusi cantik dan ditemani Tok Kenali. Tok Kenali memberitahu bahawa Haji Ahmad adalah kawan muzakarahnya.
Banyaklah lagi tanda-tanda keramah semasa hayat dan selepas kematiannya. Beliau juga mewasiatkan supaya sholat atas jenazahnya diimami oleh menantunya bernama Abdul Mukti Haji Zakaria sewaktu di rumah dan di masjid pula oleh menantunya Zulfikri Md Zin yang berasal dari Kodiang.
Ralat: Pembetulan fakta:
berikut pembetulan yang disampaikan oleh anak murid TG Haji Ahmad Kepis. Terima kasih kepada sdr redzuan. Harap pembaca dapat memakluminya iaitu:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh:
Saya selaku murid Allahyarham Tuan Guru Hj.Ahmad kepis ingin membuat sedikit pembetulan maklumat:- Tuan Guru menceritakan sendiri kepada saya bahawa beliau belajar di Kelantan pada tahun 1939-1941 di Pondok Bunut Payong Tuan Syeikh Abdullah Tahir, murid tua Tok Kenali (kini pondok tersebut telah tiada) dan belajar daripada beberapa orang murid Tok Kenali yang lain secara halaqah di Masjid Muhammadi Kota Bharu. Bukan di Pondok Pasir Tumboh. Sekembalinya beliau di Negeri Sembilan dengan menaiki keretapi, bom tentera jepun pun jatuh di Kelantan.Beliau memaklumkan bahawa sahabatnya yang belajar bersamanya di Bunut Payong menjadi Guru Tua di Pondok Pasir Tumboh sehingga kini (ketika itu tahun 2001)Sila lakukan pembetulan untuk mengelakkan kekeliruan, terima kasih.
Redzuan.

JIKA HATI BERSIH DARI BERHALA.

JIKA HATI BERSIH DARI BERHALA....(jangan ingat patung patung yg disembah orang kafir itu sahaja berhala!!!)
hijab sebenarnya bukanlah dosa, hijab sebenarnya adalah berhala berhala yang menghalangi diri kita untuk berjumpa Allah. yang dikatakan suci sebenarnya bukanlah orang yang terbebas dari dosa tapi orang yang mampu membersihkan pikirannya dari berhala berhala yang menghalangi pandangan kepada Allah SWT, menghilagkan dosa lebih mudah dari pada menghilangkan berhala berhala. Kalau dosa kita boleh mohon ampun kepada Allah, tapi kalau berhala selain istighfar kita harus bermujahadah untuk menghilangkan semua berhala yang ada dalam hati dan pkiran kita. tanpa mujahadah tidak mungkin berhala itu dengan mudah terhapus dalam hati dan pikiran kita.
contoh berhala adalah cinta keluarga melebihi cinta kepada Allah, cinta harta melebih cinta kepada Allah, lebih percaya kepada manusia dari kepada Allah, lebih percaya Jin dari pada kepada Allah, lebih takut neraka melebihi takutnya kepada Allah dan lebih ingin surga dari pada ingin bertemu dengan Allah........bersihkan berhala dalam diri kita, iatu nafsu yg mengaku kita yg punya, kita yang kaya, kita yg berkuasa !!!

RASULLULLAH (SAW) TAK ADA BAYANG

Mengapa Rasulullah s.a.w tidak ada bayang-bayang? Jawapannya ialah sebab Bayang sudah kembali menyatu dengan Yang Empunya Bayang - Bagainda s.a.w sentiasa fana' baqabillah .

RASULLULLAH ITU PEMBAWA CAHAHAYA...dimana bayang nya telah dhilangkan oleh cahaya diri nya....

PENGERTIAN MALAM LAILATU QADAR (malam seribu Bulan)...

PENGERTIAN MALAM LAILATU QADAR (malam seribu Bulan)...
Mlm 27 merupakan jatuhnya,malam lailatull qadar mengikut kiraan "titik makbul" (wusta)..mengikut tafsiran makrifat perkataan "laila" merujuk kepada JAHIL, manakala perkataan "qadar" pula bermaksud keberkatan atau malam yg diperingati. Tafsiran nya laila merujuk kepdada MALAM (gelap) iaitu Jahil, manakal qadar merujuk kepada berilmu. Jika kedua duanya digabungkan, ianya membawa maksud dari bersifat jahil kembali bertukar menjadi seorang yg berilmu, ia itu terbuka hijab pintu hatinya drpd seorang yg "tak mengenal allah" kepada, ianya berubah kepada orang mengenal ALLAH swt... SAAT MENGENAL ALLAH ITU LAH SAAT KEBERKATAN (la itu malam ilatuqadar yg sebenar) yg tidak dpt dilupakan selama lamanya. Intisarinya lailatul qadar dari sifat seorang yg buta mata hatinya, bertujar cerah mata hatinya kerana memandang dan mengenal ALLAH (suasana hati). Tidak semestinya pada malam 10 terakhir sahaja, apabila sampai masanya dan detiknya, hati seseorang itu akan dibuka Allah utk menerima kebenaran atau kesadaran yg luarbiasa (lailatu Qadar), ia nya tak kira , tarikh dan bulan. Malam lailatu qadar itu malam seribu bulan , seribu bulan itu bermaksud "terang benderang", seumpama malam gelap gulita diterangi seribu biji bulan. Bayangkan betapa terang nya bumi ini....BEGITULAH TERANGNYA hati mereka yg mendapat cahaya Lailatu Qadar Allah (dari jahil kepada terang berilmu/beriman kerana dapat mengenal ALLAH!!!!!.
Kesimpulan nya cari lah LAILATU QADAR (sadar Allah/ Ingat allah) pada SETIAP SAAT, bukan hanya pada 10 terakhir bulan Ramadan!!!!

ALLAH ITU CAHAYA LANGIT DAN BUMI

"ALLAH ITU CAHAYA LANGIT DAN BUMI"-MAKSUD Alquran .....Do’a Cahaya
بِسْــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـمِ

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا كَانَ فِي دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 

”اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا وَفِي سَمْعِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِيْ نُوْرًا وَفَوْقِيْ نُوْرًا وَتَحْتِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا وَخَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا“

( صحيح البخاري )

” Dari Ibn Abbas ra berkata : Diantara Doa Nabi saw :

“Wahai Allah jadikanlah pada hatiku cahaya, dan pada penglihatanku cahaya, dan pada pendengaranku cahaya, dan dikananku cahaya, dan dikiriku cahaya, dan diatasku cahaya, dan dibawahku cahaya, dan didepanku cahaya, dan dibelakangku cahaya, dan jadikan untukku cahaya”. ( Shahih Al Bukhari)

CARA UNTUK MEMENGGAL PEPATONG SEMBAHAN YANG TELAH DIBENTUK OLEH SANGKAAN SENDIRI.......

CARA UNTUK MEMENGGAL PEPATONG SEMBAHAN YANG TELAH DIBENTUK OLEH SANGKAAN SENDIRI.......
Merasai ada diri disamping Ujud Allah, secara tidak disedari telah menjadikan diri sangkaan ada itu sebagai tuhan selain dari Allah....
LAA ILAHA ILLALLAH - TIADA SESUATU YANG ADA HANYA ALLAH...
Walaupun Kalimah tauhid telah dilafazkan dan ditasdiqkan didalam hati, tetapi didalam rasa dan perasaan masih lagi merasa ada diri, (sifat ada Allah yanh sedang diperkenalkan telah disangka sebagai wujud diri sendiri), selagi itulah Allah itu telah disekutukan dengan diri sendiri yang telah disangka ada disamping Ujud Allah...
Merasai diri sendiri dan selain dari Allah ada disamping ujud Allah, adalah satu keadaan dimana telah menyengutukan Allah dengan sesuatu..
Merasai ada diri sendiri disamping Ujud Allah telah meletakkan kita kedalam gulungan sedang menzalimi diri sendiri, iaitu gulungan musrikin, gulungan orang yang sedang menyengutukan Allah (sedang menyangka Ujud Allah yang sedang diperkenalkan ujudNya, sebagai wujud diri sendiri)..
Ada yang sedang dirasai itu sebenarnya keadaan dimana Allah sedang memperlihatkan ujudNya, sebagai tanda-tanda atau sebagai ayat-ayat yang sedang menerangkan keEsaan dan kekuasaan Allah sendiri). Tetapi sangkaan yang timbul didalam rasa dan perasaan dan pengakuan yang sedang mengakui wujud yang sedang dirasai itu adalah wujud diri sendiri, secara tidak disedari telah menjerumuskan kedalam lembah kesyirikan (syirik yang tersembunyi lagi tersembunyi)...
PERSOALANNYA BAGAIMANA NAK MENGHILANGKAN RASA DAN PERASAAN YANG SEDANG MENYANGKA UJUD ALLAH ITU ADALAH WUJUD DIRI SENDIRI?
Allah telah berfirman didalam Al-Quran
17.Surah Al-'Isrā' (Verse 41)
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا
Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat (memahami dan mematuhi kebenaran); dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah liar.
Allah telah memperjelaskan bahawa didalam Al-Quran telah diterangkan terdapat pelbagai cara dan jalan-jalan untuk menetapkan iktiqod dan tauhid terhadap Allah (supaya tidak mensyirikkan Allah dengan sangkaan ada wujud diri dan selain dari Allah)
Diantara ayat Al-Quran yang secara tersiratnya telah menerangkan cara untuk mentauhidkan Allah dan menetapkan iktiqod ialah seperti firman Allah 39.Surah Az-Zumar (Verse 45)
وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِۖ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
Dan (di antara keburukan orang-orang yang melakukan syirik): apabila disebut nama Allah semata-mata. segan serta liarlah hati mereka yang tidak beriman kepada hari akhirat; dan apabila disebut nama-nama yang mereka sembah dan puja yang lain dari Allah, mereka dengan serta merta riang dan gembira.
Itu adalah sifat orang yang syirik kepada Allah..
73.Surah Al-Muzzammil (Verse 8)
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا
Dan sebutlah (dengan lidah dan hati) akan nama Tuhanmu (terus menerus siang dan malam), serta tumpukanlah kepadaNya dengan sebulat-bulat tumpuan.
Jadi untuk menjadi orang yang bertauhid kepada Allah, sebutlah Nama Allah sambil rasa perasaan, hati dan roh merasakan dan menjiwai Ada Allah..
Ada yang manakan yang nak dirasakan sebagai Ujud Allah..?
Iaitulah rasa ada yang sedang dirasai sekarang ini, "SEBUT LAH ALLAH, ALLAH, ALLAH, ALLAH .... Infiniti, SEMENTARA RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAKAN SIFAT ADA ALLAH"
"SEBUTLAH NAMA ALLAH, SEDANG RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT HIDUP ALLAH"
"SEBUTLAH NAMA ALLAH, SEDANG RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT TAHU 
ALLAH"
"SEBUTLAH NAMA ALLAH, SEDANG RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT KUASA ALLAH"
"SEBUTLAH NAMA ALLAH, SEDANG RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT KEHENDAK ALLAH"
"SEBUTLAH NAMA ALLAH, SEDANG RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT MELIHAT ALLAH"
"SEBUTLAH NAMA ALLAH, SEDANG RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT MENDENGAR ALLAH"
"SEBUTLAH NAMA ALLAH, SEDANG RASA DAN PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT BERKATA-KATA ALLAH"....
DENGAN MEMPRAKTIKKAN KAEDAH SEPERTI INI SECARA AUTOMATIK KITA SEDANG MENGAKUI BAHAWA TIADA YANG ADA TIADA YANG HIDUP TIADA YANG TAHU TIADA YANG BERKUASA TIADA YANG BERKEHENDAK TIADA YANG MELIHAT TIADA YANG MENDENGAR TIADA YANG BERKATA-KATA HANYA ALLAH SAHAJA YANG BERSIFAT DENGAN SIFAT ADA HIDUP TAHU BERKUASA BERKEHENDAK MELIHAT MENDENGAR DAN BERKATA-KATA...

Suci kita dari sifat keakuan diri dan Mahasuci Allah dari sifat kekurangan.